Jalan SAMISADE Desa Sukaharja Cijeruk, Rusak Sebelum Dilalui Kendaraan

62

Bogor, BERANTAS

Program Satu Milyar Satu Desa (SAMISADE) digadang-gadang menjadi program andalan Bupati Bogor Hj. Ade Yasin Bupati Bogor.

Tentunya, program ini harus berjalan sesuai prosedur sehingga diharapkan dapat memperbaiki sarana prasarana diwilayah khususnya di bidang infrastruktur.

Dalam berbagai kesempatan, Hj. Ade Yasin meminta, agar realisasi program Samisade tersebut direncanakan dengan baik, tepat sasaran, berhasil, berguna dan bermanfaat bagi masyarakat dengan pengelolaan keuangan yang profesional dan transparan.
“Samisade harus dikelola dengan baik, transparan dan akuntabel, mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, juga pertangungjawaban, agar bermanfaat sesuai tujuan dan harapan”.

“Ingat, Samisade merupakan program strategis dan sangat dibutuhkan masyarakat, jangan sampai mengakibatkan ada Kepala Desa yang terjerat hukum karena lalai, tidak profesional, tidak transparan dan akuntabel”, pesan Bupati Hj. Ade Yasin.

Berbeda dengan apa yang ditemui awak media dilapangan, pembangunan jalan Samisade di Desa Sukaharja Kec Cijeruk telah mengalami kerusakan, terlihat retak tembus sampai dasar.

Padahal, jalan yang baru selesai pengerjaannya tersebut belum dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Jalan tersebut merupakan penghubung Kp. Ciconggang Rt. 002/007 dan Kp. Cijulang Rt. 004/009 Desa Sukaharja Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor. Menelan anggaran Rp. 324.565.000,- dengan Volume Panjang 542 M x Lebar 2,5 Meter dan Tinggi 0,15 Meter.

Diduga akibat lemahnya pengawasan dan tidak dirancang sedemikian rupa, maka dikhawatirkan umur jalan tidak bertahan lama.

H. Ujang Suhendra Kepala Desa Sukaharja ketika dikonfirmasi Wartawan Berantas, mengaku tidak tahu perihal kerusakan jalan tersebut, “Saya gak tau karena belum turun ke lapangan. Tapi, pengerjaan ini sudah di lolos verifikasi pihak Kecamatan”, ujarnya.

Sementara itu, Teguh Kasi Pemerintah Desa Sukaharja beralasan, kerusakan jalan diakibatkan oleh pergerakan tanah atau faktor alam. “Hasil verifikasi ke lapangan memang benar ada bagian jalan yang retak, dan Alhamdulillah sudah kami tindaklanjuti dan sudah dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya”, kata Teguh kepada awak media saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

(Nurman/red.2)