
berantasonline.com (Sukabumi)
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita mengkritisi kinerja Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dalam upaya penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Sukabumi.
“Kami menilai peran Dinsos dan Dinkes dalam penanganan ODGJ masih lemah, sehingga masih banyak kasus di Kabupaten Sukabumi ODGJ dipasung keluarga, bahkan yang terakhir Suherlan alias Samson seorang ODGJ asal Kecamatan Simpenan harus tewas karena diamuk massa,” ujarnya, Senin (24/02/2025).
Menurut Hamzah, seharusnya hal ini tidak terjadi jika Dinsos dan Dinkes benar-benar bekerja dan pro-aktif dalam melakukan pendataan hingga penanganan pascaperawatan.
Selama ini, lanjut Hamzah, sering muncul keluhan bahwa anggaran dan sumber daya manusia (SDM) untuk penanganan ODGJ minim atau kurang, tentunya itu merupakan alasan klasik padahal harus menjadi perhatian saat dinas mengajukan anggaran.
“Tentunya, DPRD Kabupaten Sukabumi akan membantu dalam penganggaran setiap dinas jika benar-benar darurat dan membutuhkan adanya peningkatan anggaran,” jelasnya.
Seperti kasus Samson, dampak dari minimnya pengawasan yang dilakukan oleh instansi terkait mengakibatkan terjadinya hal yang tidak diinginkan. Padahal yang bersangkutan baru pulang dari RS Marzoeki Mahdi Bogor setelah menjalani perawatan selama satu bulan.
“Setelah Samson keluar dari rumah sakit, baik dari Dinsos maupun Dinkes tidak ada upaya serius untuk memastikan pasien mendapatkan pendampingan dan rehabilitasi lanjutan. Seharusnya ada program yang memastikan pasien tetap diawasi agar tidak kembali mengancam dirinya sendiri maupun masyarakat,” tambahnya.
Menurut dia, respons pemerintah terhadap situasi tersebut lamban. Seharusnya Dinsos maupun Dinkes turun tangan lebih awal. ODGJ seperti Samson bukan hanya masalah hukum, tetapi juga masalah sosial.
“Jika sejak awal ada pendampingan yang serius, baik dalam bentuk pengobatan berkelanjutan, rehabilitasi atau bahkan solusi ekonomi bagi keluarganya mungkin situasinya tidak akan berakhir dengan kematian tragis seperti ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya melakukan penanganan terhadap ODGJ khususnya Samson, seperti merujuk ke RS Marzoeki Mahdi serta menitipkan ke Panti Rehabilitasi.
“Kami tidak bisa melakukan pengawasan penuh, seharusnya peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam membantu mengawasi serta mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” cetusnya.
(Ris)