berantasonline.com (Pesisir Barat) – Selain berupaya maksimal dalam membangunan infrastruktur dan layanan publik. Pemkab Pesisir Barat, dibawah kepemimpinan Bupati agus Istiqlal, yang dilantik menjadi Bupati Pesisir Barat pada tahun 2016 lalu, juga giat melakukan pembangunan karakter, mental dan kebiasaan, baik pegawai di lingkungan pemkab sendiri, maupun masyarakat Pesisir Barat secara keseluruhan.
Di katakan Bupati, melalui Kabag Humas Setdakab Pesisir Barat Ariswandi, bahwa langkah pemkab dalam membangun karakter dan kebiasaan pegawai dan masyarakat Pesisir Barat sudah dimulai diantaranya adalah dengan telah berjalannya kegiatan rutin baca dan mengkaji isi yang terkandung dalam kitab suci Alqur’an.
“Kegiatan tersebut sudah di mulai sejak pertengahan september lalu, dan untuk pegawai di lingkungan pemkab kegiatan nya di laksanakan setiap hari kerja mengambil waktu setelah sholat dzuhur, bertempat di ruang rapat batu gukhi dipimpin oleh ustadz Zikrulloh”, tuturnya.
Diharapakan, dengan sudah dimulainya kegitan tersebut, seluruh pegawai dilingkungan pemkab Pesisir Barat bisa baca dan mengerti kandungan yang ada dalam kitab suci Alqur’an dan mengimplementasikanya dalan kehidupan sehari hari dan saat bertugas sebagai abdi negara.
Dikatakan Aris, selain dilingkungan pegawai pemkab, kegiatan pengajian rutin bulanan juga dilakukan di tingkat kecamatan dan seluruh pekon yang ada.
Pengajian rutin diselenggarakan oleh Badan Kontak Majlis Ta’lim ( BKMT) Pesisir Barat yang lokasi pengajian dilaksanakan berpindah pindah dan diikuti seluruh kelompok pengajian yang ada di Pesisir Barat.
Kebijakan terbaru yang diambil oleh bupati Agus Istiqlal, dalam upaya melestarikan adat dan budaya Pesisir Barat, adalah dengan di wajibkannya setiap seluruh pegawai yang ada di Negeri Para Sai Bathin dan Ulama itu, setiap hari kamis memakai baju batik khas Pesisir Barat, dan menggunakan Bahasa Lampung, tanpa terkecuali.
Selain gencar dalam melestarikan adat dan budaya Pesisir Barat, pemkab pesisir Barat juga gencar melakukan promosi wisata, baik ditingkat nasional maupun internasional, ditandai dengan rutin digelarnya event event bertaraf lokal dan internasional yang mempromosikan spot spot wisata andalan, seperti pantai tanjung setia, yang ombak nya masuk dalam katagori terbaik dunia nomer 2 setelah pantai Hawwai. yang setiap tahunya di adakan kompetisi surfing kelas dunia, seperti World Surfing League (WSL) Krui Pro 2018 yang pesertanya dari berbagai negara.
Selain pantai tanjung setia, kabupaten termuda di provinsi lampung tersebut, juga mempunyai spot surfing yang juga menjadi andalan, seperti Labuhan Jukung dan Pulau Pisang.
Upaya pemkab Pesisir Barat membangun dunia pariwisata, dengan mempromosikan lokasi lokasi surfing, dan lokasi lokasi indah lainya, kabupaten yang memiliki garis pantai sepanjang 210 km itu, juga di barengi dengan membangun pasilitas penunjang, seperti plaza Labuhan jukung, yang ada dikecamatan Pesisir Tengah, yang setiap harinya, bangunan plaza Labuhan Jukung ramai pengunjung, terutama sore hari di saat cuaca cerah pengunjung bisa menyaksikan matahari tenggelam atau Sunset.
Tidak hanya itu, untuk mendukung dunia pariwisata Pesisir Barat, kini kabupaten yang baru berusia 5 tahun itu, mempunyai sarana berupa gedung Tourist Information Centre (TIC) yang berlokasi di kawasan wisata terpadu Labuhan Jukung, yang khusus untuk para wisatawan mencari informasi tentang wisata di Pesisir Barat.
Kabuapaten berjuluk Negeri para Sai Bathin dan Ulama tersebut, juga memiliki beraneka ragam adat dan budaya, seperti adat Kekiceran, Hadra, muwayak, tari Nyambai, Nyuncun Pahakh dan masih banyak lainnya, dikemas dalam event Semarak Pulau Pisang dan festival Teluk Stabas yang sudah di gelar rutin, dan menjadi event tahunan di Pesisir Barat, dan yang baru sebulan lalu di helat yaitu, ; Kemilau Ngambur, yang juga bertujuan memperkenalkan budaya dan adat istiadat di pesisir Barat sekaligus upaya menjaga dan melestarikan adat dan budaya setempat.
Upaya untuk menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya Kabupaten pesisir Barat, beberapa diantara nya mendapat apresiasi baik dari pemerintah provinsi , maupun pemerintah pusat, seperti Nyuncun Pahakh, yang mendapat apresiasi dengan mendapatkan sertifikat penghargaan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia, dan memecahkan rekor Muri, sebanyak 1001 bebay nyuncun pahakh pada festival Teluk Stabas pada tahun 2016 lalu.
Bupati Pesisir Barat, melalui Kabag Humas pemkab Pesisir barat, Ariswandi, menjelaskan, “Bahwa apa yang dilakukan oleh pemkab Pesisir Barat, dibawah kepemimpinan Agus Istiqlal, yang merupakan Bupati definitif pertama di kabupaten itu , merupakan upaya dalam melestarikan adat dan budaya setempat, dan merupakan langkah menyelaraskan julukan “Negeri Para Sai Bathin Dan Ulama, yaitu negeri yang kuat menjunjung adat dan budaya, serta segala aktifitas masyarakat nya bernapaskan. Ajaran Islam”, ujar Ariswandi.
(Benk/ADVETORIAL)