berantasonline.com (Lampung ) — Bupati pesisir barat, Agus Istiqlal hadiri acara pelatihan kajian penghidupan berkelanjutan tahun 2018 bertempat di losmen Sunset Beach, pekon Way Redak Kecamatan Pesisir Tengah. Kamis (29/11).
Pada kesempatan itu, bupati menjelaskan bahwa badak sumatera merupakan satwa penjelajah yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil meskipun pada umumnya badak hidup secara menyendiri. untuk kita ketahui bahwa di pulau sumatera populasi badak sumatera terkonsentrasi di taman nasional bukit barisan dengan jumlah 60-80 ekor, taman nasional gunung lauser dengan jumlah 60-80 ekor, taman nasional way kambas berjumlah 15-25 ekor dan taman nasional kerinci seblat diperkirakan telah punah.
Sengan demikian mengingat jumlah populasi badak sumatera sudah hampir punah . Karena kondisi tersebut, lembaga uni internasional untuk konservasi alam menetapkan status badak sumatera dalam konservasi kritis atau satu tingkat di bawah status konservasi punah.
Dijelaskan juga bahwa menurunnya jumlah populasi badak sumatera disebabkan oleh perburuan liar untuk mengambil cula dan anggota tubuh lainnya.
Faktor utama penurunan populasi badak sumatera saat ini adalah berkurangnya habitat akibat deforestasi hutan dan kebakaran hutan. akibat semakin berkurang dan rusaknya hutan pada beberapa tahun terakhir sering kali dilaporkan kemunculan badak bercula dua ini di daerah pemukiman dan areal perkebunan warga.
Sebagai masyarakat pesisir barat kita semua patut berbangga karena daerah kita berada di sekitar kawasan TNBBS yang memiliki keanekaragaman hayati.
Pada kesempatan itu Bupati mengajak agar semua masyarakat Pesisir Barat mencintai alam dan turut ambil bagian dan berpartisipasi aktif dalam menjaga dan melestarikan hutan beserta seluruh ekosistem yang ada didalamnya. Harap Bupati.
(Benk)