Berantasonline.com BOGOR – Kegiatan sosialisasi untuk pengggunaan dan pengenalan tentang mata uang NKRI yang di lakukan oleh pihak Bank Indonesia kepada puluhan masyarakat Kota Bogor khususnya Ibu-ibu dilaksanakan di Aula Gedung Wanita, Jalan Jendral Sudirman,Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (13/11/2018).
Tampak hadir pada kesempatan tersebut H. Ecky Awal Mucharam yang mewakili anggota DPR RI Komisi XI, Deviona Anthony sebagai Kepala Departement Unit Div Penanggulangan uang palsu Bank Indonesa (BI) dan Ani Sumarni sebagai panitia pelaksana kegiatan.
Pembukaan peresmian acara di awali oleh sambutan dari Ketua pelaksana Ani Sumarni, dilanjutkan dengan sosialisasi oleh Deviona Anthony yang menjadi narasumber sekaligus pembicara dihadapan masyarakat tentang uang palsu di Kota Bogor, sesuai dengan tema yang di usung “Sosialisasi Mata Uang NKRI di Kota Bogor “.
Dalam penyampaian dihadapan para undangan yang hadir, menjelaskan bahwa cara menggunakan uang yang baik yaitu ingat dengan (5J) : Jangan dilipat, Jangan disobek, Jangan dicoret, Jangan dibasahi dan Jangan di streples.
“Bukan hanya metode 5 J saja, untuk mengenali ciri-ciri uang palsu pun sangat mudah, yaitu dengan cara 3 D dilihat, diraba dan diterawang. Maka dengan mudahnya uang tersebut terlihat keasliannya “, Ucap Deviona.
Sementara itu H. Ecky Awal Mucharam dalam wawancara mengatakan tentang peran serta anggota Legislatif dalam memperkuat mata uang NKRI, kalau selama masih dalam kontek sebagai mata uang untuk alat transaksi proses pembayaran itu masih dalam ruang lingkup UUD mata uang,diperbolehkan oleh Undang-undang.
“Tapi kalau sebagai instrument inventasi seperti bitch point diperjual belikan, saya sangat tidak setuju. Karena kalau dalam kontek islam itu adalah riba, berkaitan dengan masalah uang M-Tronik atau E- Money itu sama dengan uang cash kita , hanya saja mungkin ada kebijakan dari pihak penyelenggaranya ada dana administrasi yang tersimpan didalamnya”, pungkasnya.
(DG79/Not)