berantasonline.com (Serang Banten)
Di hari jadinya yang ke 492, Kabupaten Serang berkeinginan agar komitmen pemerintah desa dalam melakukan bursa dan inovasi atas kegiatan pembangunan yang selama ini terkesan monoton, dapat di ketahui masyarakat di laksanakan pemberdayaan potensi lokal serta sesuai kebutuhan masyarakat Desa.
Dra. Enong Suhaeti, M.Si selaku kepala satuan kerja P3MD provinsi Banten dalam pidatonya pada pembukaan hari jadi kabupaten serang ke 492 dan BURSA INOVASI DESA hari Kamis 11/10/18 bertempat di wilayah desa panyabrangan kecamatan Cikeusal Kab. Serang.
Bursa Inovasi Desa sebagai tahapan bukti dalam program inovasi desa adalah bagian tak terpisahkan dari pengelolaan pengetahuan dan inovasi desa yang di ciptakan untuk menjadi wadah seluruh desa, untuk belajar dan bertukar ilmu pengetahuan tentang solusi kreativitas dan inovasi bidang infrastruktur pengembangan sumber daya manusia dan lainnya, khususnya pengembangan pelayanan sosial dasar di tingkat desa melalui kegiatan saya tekankan pada kegiatan pendidikannya, kesehatannya, pos yandu dan paud yang di danai oleh dana desa, serta kewira usahaan dan pengembangan ekonomi lokal lewat pertukaran pengetahuan ini.
Desa mendorong untuk berimplikasi dan mengadopsi inovasi yang ada Mendokumentasikan, memanfaatkan mengundang tenaga ahli yang tersedia, pada akhirnya terciptalah solusi inovasi baru”, tutur Dra. Enong suhaeti.
Masih dalam pidatonya, BURSA INOVASI ini merupakan sarana bertukar informasi dan pengetahuan, untuk selanjutnya dapat memotivasi khususnya pemerintahan desa untuk menentukan reflikasi inovasi dari desa yang telah berhasil melakukan inovasi desa di provinsi Banten.
Perlu kami tegaskan bahwa melalui program inovasi desa ini utamanya pemerintah desa sebagai pimpinan bukan hanya mengelola dana Desa tetapi tugas dan tanggung jawabnya besar untuk mengelola desa.
Maka dari itu para kepala desa, BPD, dan tokoh masyarakat melalui BURSA INOVASI DESA agar memilih program yang akan di masukkan ke dalam rencana kerja pemerintah desa, dan rancangan anggaran pendapatan belanja Desa tahun 2019 .
Namun harus kami pastikan bahwa ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa, maka dari itu kami sangat menekankan, mengharapkan kepada kepala desa ini harus betul-betul bagaimana caranya pada saat perencanaan sampai pelaksanaan, sampai evaluasi program harus sesuai dengan skala prioritas yang akan di laksanakan oleh Desa itu sendiri.
Dengan adanya program BURSA INOVASI DESA ini para kepala desa harus sudah merencanakan program kegiatan tahun 2019 untuk meningkatkan potensi desa, “saya mengharapkan kepada pendamping dari tingkat KPW, PLT, PD dan PLD kepada bapak bapak yang di tugaskan di tingkat kabupaten ini sampai ke tingkat desa harus ada komunikasi, terutama dengan aparat kecamatan maupun desa, sebagai pendamping desa harus betul-betul tahu tentang situasi dan kondisi yang ada di desa masing-masing, itulah fungsi pendamping desa. Dan saya mohon maaf kepada TA, baik itu TA infrastruktur, TA ekonomi maupun TA pemberdayaan, ini mohon dengan sangat harus turun ke lapangan yang selama ini mungkin ada yang belum tahu situasi dan kondisi, karena saya bicara begini langsung mengecek ke lapangan, saya selalu diskusi dengan camat camat, kata Dra.Enong suhaeti.M.Si.
“Bahwasanya TA harus tahu dari 29 kecamatan apa potensi?..baik itu TA infrastruktur, TA ekonomi, TA pemberdayaan, saya mohon apa artinya berada kita kalau tidak mau langsung turun ke lapangan, katanya, sekali lagi saya mohon ini terutama TA ekonomi karena bagaimana untuk menguatkan perekonomian masyarakat kalau TA ekonominya saja tidak turun ke lapangan, yang saya tahu dapat informasi hanya TA infrastruktur yang turun ke lapangan pendampingan dan selalu komunikasi dengan camat camat ujarnya.Begitu juga tolong pemberdayaan masyarakat bagaimana kita bisa untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat tanpa kita turun ke lapangan,potensi yang ada seperti sekarang saya katakan program PID ini bagian dari pada Evaluasi dari bapak bapak dan ibu ibu yang di tugaskan oleh kementrian PDT dan termasuk kami sebagai satker, karena suatu saat jangan di katakan saya kerja selalu di belakang meja tapi saya turun ke lapangan,sekali lagi saya menekankan kita datang ke lapangan itu bukan kita mengawasi, karena kita itu adalah mitra,TA mitra kecamatan,TA mitra kabupaten,PD mitra kecamatan,PLD mitra Desa dari KPW sampai PLD itu bagian dari pada mitra kepemerintahan Desa,maka dari itu kepada satker dan KPW untuk membuat laporan adalah prodak yang harus di laporkan,kedepan karena kita itu untuk bagaimana bisa melihat apa yang harus di lakukan oleh bapak bapak dan ibu ibu di daerah masing masing terkait dengan potensi Desa, kalau kita bicara di kabupaten serang ada 326 Desa berarti 326 potensi desa yang ada di kabupaten serang.kalau kita bicara ada 29 kecamatan mana prodak inovasi yang unggulan dari 29 kecamatan di kabupaten serang.
Selanjutnya maka dari itu saya mengharapkan ada program PID tingkat desa dan daerah yang di plopori oleh BAPEDA maka mohon kepada PD dan PLD untuk bisa sinergi dengan pendampingan Desa dan kecamatan,maka TA untuk penguatan yang punya wilayah di kabupaten serang jadi harus faham bagaimana pemberdayaan masyarakatnya terkait dengan regulasi dan inovasi partisipasi melaksanakan pembangunan perencanaan di kabupaten serang dengan inprastrukturnya mana yang harus di bangun oleh kabupaten serang itu konsultasi langsung kepada Desa,begitu juga ini faktor perekonomian dorong BUMDESNYA. saya sangat kecewa katanya di katakan susah di serang itu untuk di dorong BUMDESNYA, ternyata setelah saya turun ke lapangan banyak potensi kepala desa dan perangkatnya semua welcome untuk bagaimana melaksanakan terkait dengan bumdes di desa masing-masing.untuk berikutnya jangan sampai TA belum turun atau belum tahu, saya berbicara lebih suka di depan daripada di belakang, sekalian mungpung ada Konsultan pusat biar kita sama sama mengepaluasi.ujarnya.dengan melaksanakan yang di pelopori oleh kabupaten serang mudah mudahan sesuai dengan harapan dan aturan yang ada”, harapnya.
(Rais)