berantasonline.com (Kampar) – Kepala Desa Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar Rekwenedi mengatakan, tidak tahu persis RAB pembangunan turap di Dusun 1 Desa Sibiruang.
“Maaf, saya kebetulan ada di Pekanbaru”, ujarnya melalui sambungan telpon selularnya ketika hendak dikonfirmasi langsung oleh reporter metrokini.com.
Saat ini, nampak bangunan turap itu seperti ditelantarkan, sehingga menimbulkan tanda tanya dari berbagai pihak.
Kades Sibiruang Rekwenedi mengakui, perencanaan turap itu secara teknik dilakukan oleh pendamping desa dan fisiknya memang seperti itu.
“Sepertinya pembangunan itu tanpa dianggarkan untuk penimbunan akhir”,
tuturnya.
Namun anehnya, Kades Sibiruang menuturkan kepada media lainnya bahwa pekerjaan turap tersebut memang belum siap dan baru dibayarkan 60 persen dari jumlah anggaran ADD, yang menurut keterangan merupakan ADD tahun 2018 sebesar Rp 72.300.100.
Beberapa hari sebelumnya, media massa memberitakan bahwa turap dibangun dengan tinggi 3 meter dan panjang 33 meter menggunakan batu kali dan nampak seperti belum siap dikerjakan, terlihat besi stek yang keluar namun tidak terlihat sloof.
Tidak hanya itu, timbunan tidak juga terlihat pada proyek yang didanai APBD tahun 2018 tersebut.
Pada hari Rabu (19/9), Kades Sibiruang memberikan penjelasan di Kantor Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Kampar bahwa memang pembangunan turap itu belum selesai dan masih dalam taraf pengerjaan.
Hal tersebut mengingat kebutuhan timbunan tanah cukup banyak mencapai 20 mobil yang harganya Rp 400 ribu tiap mobilnya.
(mtc/Robinson.T)