Skadron Udara 8 Lanud ATS Latihan Terbang Malam Tanpa Bantuan Cahaya Lampu

827

berantasonline.com (Kab Bogor) – Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja kini memiliki Night Vision Google (NVG) yaitu alat bantu penglihatan malam yang digunakan untuk melaksanakan terbang malam tanpa bantuan cahaya lampu.

Setelah menjalani latihan selama sepekan, penggunaan alat tersebut diuji coba secara langsung oleh Komandan Skadron (Danskadron) Udara 8 Lanud Atang Sendjaja, Letkol Pnb Asep Wahyu Wijaya, pada Kamis malam (20/9/2018).

Danskadron Udara 8 Lanud AtS, Letkol Pnb Asep Wahyu Wijaya, di sela-sela kesibukannya saat akan melaksanakan latihan malam menggunakan NVG bersama Letkol Pnb David Martin menjelaskan, untuk pertama kali alat ini digunakan oleh Penerbang khususnya penerbang helikopter di Indonesia yang dilaksanakan oleh Skadron Udara 8 sejak hari Selasa, tanggal 18 September 2018 beberapa waktu lalu.

“Kami melakukan konven area ke daerah Ciomas, di wilayah Gunung Kapur dan melaksanakan landing di Helipad Hastina Gunung Kapur tanpa ada cahaya apapun,” ungkapnya.

Letkol Pnb Asep Wahyu Wijaya, juga mengungkapkan akan kehebatan alat tersebut yang dapat digunakan untuk melihat dengan jelas di malam hari tanpa ada cahaya sedikitpun, hanya menggunakan ilminasi dari cahaya bulan.

“Bahkan bila ada cahaya, maka akan mengganggu penglihatan penerbang karena memang alat ini berfungsi untuk menerangkan di kondisi gelap,” paparnya.

“Sebelum menggunakan alat ini, biasanya kita melaksanakan terbang malam hanya base to base, dari aerodrome ke aerodrome, tidak bisa dari aerodrome ke spot, apalagi dari spot ke spot, itu lebih tidak bisa lagi. Karena dengan mata terbuka di malam hari, kita tidak bisa melihat tingginya pohon, adanya bukit dan segala macam, tapi dengan alat ini, semuanya tampak jelas seperti siang hari,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Letkol Pnb Asep Wahyu Wijaya, mengatakan, bahwa kalau terbang di low level navigasi, pada siang hari saja ya agak bikin merinding, tapi dengan terbang di malam hari menggunakan alat ini, tanpa ada cahaya lampu sedikitpun, dapat melihat dengan jelas, ada bukit, ada antena, dan lain sebagainya.

“Dengan alat tersebut, menelusuri bebukitan, menelusuri sungai, yang biasanya hanya bisa dilakukan siang hari, dapat dilakukan dengan mudah di malam hari yang gelap,” tandasnya.

Sementara, Komandan Lanud Atang Sendjaja, Marsma TNI Erwin B. Utama, yang selama pelaksanaan latihan malam bersama-sama dengan pejabat Lanud Atang sendjaja lainnya berada di Skadron Udara 8 mengungkapkan bahwa dengan adanya alat ini, akan ada peningkatan kemampuan penerbang untuk terbang malam.

“Termasuk waktu terbang yang bisa dilakukan selama 24 jam tanpa hambatan. Artinya dapat terbang dari pagi sampai pagi tanpa harus ada lagi pembatasan, karena tuntutan tugas yang memang seperti itu,” ungkapnya.

Kami berharap, dengan adanya alat terbaru yang dimiliki oleh Skadron Udara 8 maupun Skadron Udara 6, akan dapat meningkatkan peran pesawat helikopter bagi kepentingan bangsa dan Negara termasuk masyarakat.

“Dan Kami juga mohon pengertian dari masyarakat apabila sewaktu-waktu kami melaksanakan latihan malam, agar dapat dimaklumi dan semoga selalu memberikan dukungan atas pelaksanaan tugas-tugas Lanud Atang Sendjaja tersebut,” pungkasnya.

(DG79)