berantasonline.com (Sulsel) – Pasca dibolehkannya penggunaan vaksin Maesless Rubella (MR), produk dari serum Institute of India (SII) untuk imunisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang semakin gencar melakukan imunisasi vaksin MR melalui Puskesmas hingga sekolah-sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Pinrang drg. Dyah Puspita Dewi, M.Kes mengatakan, bahwa ini merupakan Program Nasional yang sebelumnya sempat menjadi pro dan kontra dimasyarakat akibat kabar tentang bahannya yang mengandung enzim babi, namun dengan keluarnya Fatwa MUI yang kemudian ditindak lanjuti dengan hasil kajian ilmiah di Makassar, maka pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan RI sepakat agar pemberian vaksin ini akan tetap berjalan.
Meski menurutnya, pemberian vaksin tidak dipaksakan, tapi pihaknya akan tetap intens memberikan pemahaman dimasyarakat terutama orang tua anak sekolah guna mengeliminasi penyakit campak dan rubella di daerah ini.
“Pasca keluarnya Fatwa MUI kami gencar sosialisasi, seperti yang kami lakukan di hotel M belum lama ini yang dihadiri oleh lintas sektor termasuk Dandim 1404 Pinrang, Kapolres Pinrang, Pihak Kemenag, MUI, Para Camat, dan UPTD Dikbud, serta organisasi Aisyah se kabupaten Pinrang”, terang Dewi, Jumat (31/08).
Dirinya menambahkan, bahwa vaksin ini dalam proses pembuatan nya sudah melalui proses penyaringan berkali-kali, “Jadi menurut kami tak perlu khawatir vaksin in sudah disterilisasi berulang-ulang sebelum dikemas dan tentu saja sangat berguna buat anak-anak kita dimasa yang akan datang apalagi sudah ada Fatwa dari Ulama kita melalui MUI”, ujarnya.
Sosialisasi di 12 kecamatan juga dilaksanakan setelah sosialisasi ditingkat kabupaten, “Untuk beberapa sekolah yang menunda atau menolak maka dilakukan pendekatan persuasif kerjasama dengan pihak kemenag dan dikbud”, tambahnya.
Ini efektif karena yg tadinya menilai sekarang sudah diimunisasi.
Sebagai informasi bahwa pihak Dinkes Pinrang bersama jajaran Puskesmasnya di 12 kecamatan tengah turun di masyarakat utamanya sekolah-sekolah mulai PAUD, TK, SD, SMP, dan capaiannya hingga saat ini sudah 70 % lebih.
(JAY)