berantasonline.com (Bogor) – Hingga malam kedua dirumah duka tempat tinggal almarhum Raihan Ilham Febriansyah (18) Siswa SMA YPHB masih dipadati tetangga dan rekan rekan sejawatnya, Almarhum dikenal anak yang baik dan tidak pernah berbuat ulah dimata teman temannya.
Almarhum anak yang baik, terkadang kami juga sering di traktir makan di kantin. “Kami sungguh merasa kehilangan”, ujar beberapa teman korban kepada Tim Investigasi Koran Berantas yang menemui di rumah duka, Selasa malam (17/7) seusai mengikuti acara tahlilan.
Menurut informasi yang diterima berantasonline.com, diduga korban telah direncanakan untuk dizolimi oleh orang tertentu yang mempunyai dendam Kesumat kepada korban, ujar mereka. Sebagaimana diungkap berantasonline.com sebelumnya bahwa SDK teman korban yang terakhir menjemput dan membawa korban ternyata bukan siswa YPHB melainkan Siswa SMA KGR yang berada tidak jauh dari SMA YPHB dan anggota Organisasi Pencinta Alam yang belum lama kenal dengan almarhum.
Malam itu SDK sengaja berputar putar membonceng korban dengan motor pada malam kejadian setelah sebelumnya dijemput saat nonton Sepak Bola Piala Dunia dan meminta agar motor korban di simpan saja tidak perlu dibawa. Terakhir setelah kejadian, SDK mengarang cerita bahwa mereka berdua dibegal oleh penjahat.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan intensif oleh Sat Reskrim akhirnya SDK “bernyanyi” bahwa itu bukan pembegalan tetapi memang sudah direncanakan dan SDK sudah mengungkap beberapa nama yang ikut terlibat.
Keluarga korban mendesak agar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk memberi perhatian serius guna mengungkap dan menangkap pelaku karena petunjuk sudah sangat terang dan beberapa nama yang terlibat sudah disampaikan oleh SDK dan informasi dari teman teman korban lain yang mengetahui bahwa sebelumnya almarhum sempat bercerita kepada temannya bahwa dirinya khawatir karena menerima ancaman dari beberapa orang tertentu.
Kami yakin Jenderal Tito Karnavian dapat menuntaskan persoalan ini dengan cepat, “Banyak kasus besar berhasil diselesaikan Jenderal Tito, saya berharap kasus ini jangan dipetieskan agar cepat selesai dan terungkap apa motif sebenarnya karena ini saya yakin bukan tawuran sebagaimana diberitakan beberapa media massa tetapi ada dugaan pembunuhan berencana “, ujar H. Bustanul Daham Kakek Korban.
Sementara itu, beberapa siswa SMA YPHB menyatakan bahwa mereka selama ini tidak pernah terlibat dalam aksi tawuran. “Kami menolak jika dikatakan siswa SMA YPHB itu ikut tawuran, jangan karena ulah orang lain sekolah kami tercemar’, ujar beberapa siswa SMA YPHB.
Acara tahlilan malam kedua dipimpin oleh Ustad Abdurrohim dari RW 03 Kelurahan Cimahpar. Tampak hadir terus menerus, Lurah Cimahpar Nunzirwan,S.IP dirumah duka. “Ini sungguh perbuatan biadab kata Walikota Bogor Bima Arya ketika melayat dan mendesak Polisi segera mengungkap kasus ini”.tegasnya.
Sebuah karangan bunga tanda simpati dari Yayasan Persaudaraan Haji Bogor terpancang didepan rumah duka seakan menjadi saksi bisu atas kebrutalan yang terjadi. (Tim)