berantasonline.com (Bogor) – Cukong tanah dengan segala macam cara masih terus mencari celah mengincar lahan di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor yang sebagian besar merupakan lahan pertanian untuk dijadikan lokasi proyek perumahan.
Disisi lain, oknum Petinggi Kabupaten Bogor juga terus berusaha merubah fungsi lahan pertanian menjadi perumahan karena tergiur keuntungan besar walau melanggar aturan.
Pemantauan berantasonline.com belum lama ini, ada semacam unjuk rasa yang digerakkan oknum tertentu, namun pihak Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor tidak bergeming menolak kehendak para cukong disebabkan melanggar Undang-Undang yang berlaku.
Apabila diizinkan alih fungsi lahan tersebut berarti perbuatan itu merupakan tindak pidana korupsi yang saat ini menjadi incaran Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Pejabat yang terlibat mulai dari Bupati, Sekda, dan Kepala Dinas, praktis akan terseret ke Pengadilan untuk mempertanggungjawabkannya.
Pengalaman membuktikan beberapa tahun lalu Bupati Bogor dan Kepala Dinas diciduk KPK karena urusan perubahan lahan, dan ternyata hal seperti itu bakal terulang lagi, oknum Petinggi Kabupaten Bogor nampaknya tidak juga kapok dalam bisnis alih fungsi lahan ini.
Mirisnya, untuk memuluskan pekerjaan, oknum Petinggi Kabupaten Bogor belum lama ini telah menempatkan pejabat baru di Dinas Tanaman Pangan, Holtikura dan Perkebunan Kabupaten Bogor sehingga usaha alih fungsi lahan tersebut akan mudah dilaksanakan sehingga urusannya bakal menjadi lancar tanpa hambatan.
Ketua Umum DPP LSM Pengembangan Aspirasi Rakyat, Khotman Idris, Minggu siang (20/5) mendesak KPK untuk turun tangan memonitoring langkah-langkah Pemkab Bogor sehingga usaha menjadikan alih fungsi lahan basah di Kecamatan Ciseeng harus distop, “Apabila terbukti mereka masih melakukannya, mereka harus segera ditangkap dan diproses sesuai ketentuan Undang Undang Tindak Korupsi”, ujar Khotman dengan berapi-api.
Bagaimana perkembangan urusan perubahan lahan basah di Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor?. Tim Wartawan berantasonline.com masih terus melakukan pemantauan dilapangan. (red.1)