Diduga Menyalahi Juknis, Irpom Poktan di Desa Ciadeg Cigombong Gunakan Toren Murah

135

Bogor, BERANTAS –

Proyek Irigasi Perpompaan (Irpom) yang dijalankan Kelompok Tani Hurip Jaya di Desa Ciadeg Kecamatan Cigombong Kab Bogor, terdapat beberapa kejanggalan.

Dari temuan Wartawan Berantas dilapangan, Minggu (24/11), Toren Air yang dipergunakan berbahan tipis, berbeda dengan kebanyakan Irpom di lokasi lain yang menggunakan Toren Air berkualitas seperti merk Penguin, lapisannya tebal keras tahan cuaca dan bergaransi.

Secara harga tentunya juga terdapat selisih mencolok, Toren Air yang dipergunakan tersebut diketahui merk Buana berkisar Rp 4-5 Jutaan per unit, sedangkan Torn Air merk Penguin dibanderol harga Rp 8-10 Juta per unit.

Demikian pula dengan status lahan yang digunakan mendirikan bangunan Irpom, tidak diketahui apakah Hibah atau Sewa/Kontrak.

Bantuan yang digulirkan melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor tersebut, layak mendapat perhatian Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor untuk memastikan tidak ada kerugian negara yang ditimbulkan dari proyek ini.

Ketua Kelompok Tani Hurip Jaya Ciadeg, Fauzi alias Buluk telah berkali-kali dihubungi Wartawan Berantas untuk melakukan konfirmasi, namun selalu gagal.

Begitupula dengan Rojak selaku PPL, yang selalu menghindari awak media untuk konfirmasi.

Ketua Kelompok Tani lain saat dimintai tanggapannya mengaku heran dengan penggunaan Toren Air Irpom Poktan Hurip Jaya, yang dinilai menyalahi Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan Juknis (Petunjuk Teknis) demi mendapat keuntungan semata.

“Acuan dinas harusnya tangki toren bermerk Penguin bahannya kuat sesuai standar SNI. Kalau memang dibolehkan pakai toren murah kayak gitu, saya bisa beli banyak, tapi gimana ya kekuatannya bisa tahan lama atau enggak karena dipasang diluar ruangan, kena hujan kena angin lama-lama rapuh”, tuturnya.

“Sebenarnya ini bahaya, bisa-bisa Poktan lain yang belum beli malah ikut-ikutan beli toren murah kayak gitu juga, kalau saya sih mendingan ikutin arahan Juklak Juknis yang dikasih dinas aja, biar program ini awet dirasakan petani”, tegasnya.

Sementara itu, Lenora yang menurut informasi dilapangan selaku Ketua Tim dari Program Irigasi Perpompaan Kelompok Tani, saat coba dikonfirmasi melalui pesan whatsapp tidak merespon dan hanya dibaca.

Irpom (Irigasi Perpompaan) merupakan program bantuan Pertanian berupa bangunan irigasi, pompa air berikut pipa, untuk mengairi persawahan masyarakat melalui sistem perpipaan (penyiraman).

(Angga)