Sumut, BERANTAS –
Jumlah distributor pupuk subsidi di Kabupaten Tapanuli Utara yang mencakup 15 Kecamatan, dirasa kurang memadai sehingga perlu ditambah.
Saat ini, tercatat hanya ada 3 Distributor yang memasok kebutuhan pupuk subsidi se Kabupaten Tapanuli Utara, jauh berbeda dengan Kabupaten Humbang Hasundutan yang memiliki 6 Distributor Pupuk Subsidi, begitupula di Kabupaten Toba ada 6 Distributor pupuk.
Demikian dikatakan Bendahara DPW LSM Independent Pembawa Suara Transparansi (INPEST) Sumut, Krista Pardede saat dijumpai Wartawan diruang kerjanya, Kamis (12/12).
Berdasarkan hasil penelusuran LSM INPEST dilapangan, minimnya distributor pupuk subsidi di Tapanuli Utara diduga disebabkan oleh oknum petugas distributor resmi yang mencoba bermain ‘monopoli’.
“Kami mencurigai adanya pemberian ‘upeti’ kepada oknum petugas utusan PT. Pupuk Indonesia yang turun mengevaluasi kinerja para distributor di Taput supaya dipertahankan, sedangkan permohonan bergabungnya pengusaha lain menjadi distributor pupuk malah ditolak tanpa alasan jelas, padahal persyaratan administrasinya telah lengkap”, ungkap Krista.
Sementara itu, oknum petugas PT Pupuk Indonesia saat dikonfirmasi Wartawan via pesan WhatsApp terkait proses seleksi permohonan penambahan distributor, tidak memberikan tanggapan.
Sebagai dampak minimnya Distributor pupuk subsidi di Tapanuli Utara, sambung Krista Pardede, sejumlah petani mengeluh tidak kebagian pasokan pupuk.
“Kami mendesak Pemerintah untuk segera menambah jumlah distributor resmi, agar supply pupuk bersubsidi di Taput dapat merata. Bagaimana program ketahanan pangan diwilayah ini bisa terwujud kalau masih terjadi monopoli distribusi?, kami juga mengharapkan adanya evaluasi kinerja terhadap para distributor yang telah berjalan, jika terbukti nakal maka harus dijatuhi sangsi tegas”, pungkasnya.
Seorang petani padi di Taput yang enggan ditulis namaya mengatakan, “Kami sudah lama sedih, karena sering tidak kebagian pupuk subsidi, akibatnya hasil panen kami gak maksimal. Sedihlah..”, katanya.
(P. Manalu/Tim)