Siswa SDN Bantargebang Lakukan Proses KBM Menggunakan Tenda, Kadisdik: Akan Menjadi Skala Prioritas Pembangunan di 2024

50

berantasonline.com (Sukabumi)

Kondisi puluhan siswa di SDN Bantargebang, Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi, harus rela melakukan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di halaman sekolah dengan menggunakan tenda darurat yang terbuat dari terpal dan beralaskan tanah.

Pihak sekolah, terpaksa memindahkan proses KBM dengan menggunakan tenda darurat yang mereka bangun di halaman sekolah, karena bangunan lokal kelas yang ada di sekolah tersebut, kondisinya memprihatinkan dan nyaris ambruk.

Di konfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha, menjelaskan terkait siswa SDN Bantargebang yang melakukan KBM menggunakan tenda darurat.

“Saya ini masih baru disini, dan menjabat sebagai Kadisdik itu baru satu bulan. Nah, saat mendapatkan laporan kondisi anak-anak di SDN Bantargebang, tentunya sangat prihatin,” ujarnya, Selasa (31/10/2023).

Untuk itu, setelah mendapatkan kabar tersebut, dirinya mengaku langsung telah menginstruksikan petugasnya pada bagian Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, untuk melakukan peninjauan ke lokasi SDN Bantargebang tersebut.

“Sebenarnya, kabid Pendas sudah kesana untuk melihat kondisi bangunan SDN Bantargebang itu, dan memang benar kondisinya sangat memprihatinkan. Petugas kita kesana untuk melihat secara langsung dan untuk mengetahui apa saja yang diperlukan untuk sementara waktu ini,” ungkapnya.

Pihaknya pun mengakui, bahwa kaitan dengan SDN Bantargebang memang kondisi bangunannya sudah tidak layak pakai. Menurutnya, ada sekitar empat lokal kelas yang harus segera diperbaiki bangunan kelasnya.

“InsyaAllah, untuk perbaikan bangunan di SDN Bantargebang itu, akan menjadi program skala prioritas Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, untuk dibangun di tahun 2024 mendatang,” jelasnya.

Eka pun merasa prihatin saat mendengar bahwa puluhan siswa di sekolah itu, harus rela melakukan proses KBM di tenda darurat. Terlebih lagi, saat ini hendak memasuki musim penghujan.

“Melihat dari kontur tanah, kan itu wilayah Desa Bantargebang ini kondisinya masuk ke daerah yang terkena bencana alam. InsyaAllah, rencananya sebelum melakukan pembangunan lokal kelas, akan dilakukan perataan tanah terlebih dahulu atau cut and fill,” terangnya.

Pada tahun 2024, sambung Eka, akan menjadi program skala prioritas di SDN Bantargebang. Intinya, setelah anggaran turun akan segera kita eksekusi pembangunannya.

“Namun, kalau untuk pembangunan, Disdik Kabupaten Sukabumi masih menunggu anggaran dan tidak bisa langsung, anggaranya ada di tahun 2024 dan tidak bisa dilakukan pembangunan di tahun 2023. Terlebih lagi, saat ini sudah mau masuk ke bulan 11,” pungkasnya.

(Alex/Ris)