berantasonline.com (Sukabumi)
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) ke-153, Pemerintah Daerah melaksanakan Upacara Sekar Budaya di lapangam Alun-alun Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu (10/09/2023).
Ada hal berbeda dalam Upacara Sekar Budaya tersebut, di mana para peserta mengenakan pakaian adat Sunda, yakni laki laki mengenakan pangsi dan iket kepala, sementara perempuan mengenakan kebaya.
Wakil bupati (Wabub) Sukabumi, Iyos Somantri mengatakan, Upacara Sekar Budaya dengan mengenakan pakaian adat Sunda sebagai momen untuk meningkatkan memasifkan budaya orang Sukabumi, sehingga lebih membumi khususnya di kampungnya masing-masing, dan juga meningkatkan upaya-upaya dalam rangka memasifkan sosialisasi kepada masyarakat bahwa di hari jadi ada momen-momen yang bisa menampilkan pesta seni budaya yang ada di Kabupaten Sukabumi.
“Tentunya ini dalam rangka meningkatkan kesejahtraan masyarakat, dengan hari jadi ini kita ingin bahwa refleksi kebelakang terkait apa yang sudah kita lakukan dan yang akan kita perbaiki kedepan,” jelasnya.
“Kita terus berusaha lebih memperbaiki prestasi, baik hari kebelakang ataupun di tahun yang akan datang, terlebih di masa pemerintahan pak Marwan dan saya yang sejauh ini telah meraih beberapa prestasi. Ini salah satu kebanggaan dan di hari jadi ini mudah-mudahan menjadi kado ulang tahun kebahagiaan bagi masyarakat,” ucapnya.
Wabup mengaku sempat kaku saat dalam Upacara Sekar Budaya dalam berbicara menggunakan Bahasa Sunda. Namun begitu, hal itu baginya sebagai pengingat, penghapal tidak hanya untuk diri sendiri namun bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam upaya menjaga mempertahankan kebudayaan.
“Kita orang Sunda, bahasa ini kebiasaan sehari-hari jarang dipakai dalam acara formal, sehingga dengan ini ada sedikit yang diingat-ingat dan dihapalkan kembali,” ungkapnya.
Tidak hanya saat Upacara Sekar Budaya, dalam Rapat Paripurna Istimewa pun, seluruh anggota DPRD dan peserta lainnya juga mengenakan pakaian adat Sunda.
Sementara itu, Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, yang hadir mewakili PJ Gubernur Jabar memberikan apresiasi, dimana hal itu sangat bagus dengan keberagaman budaya yang ada hingga saat ini dapat terjaga dan melestarikannya.
“Ini bagus, budaya kita sangat beragam makanya tadi pada saat semuanya menggunakan Bahasa Sunda sangat keren, apalagi di Provinsi Jabar dalam tata cara pakaian sehari-hari itu juga budaya lokal dimanfaatkan,” timpalnya.
“Jabar ini kan ada tiga, ada daerah Bodebek itu pasti Betawi, ada daerah Cirebon mereka juga adalah daerah-daerah bahasanya bahasa Cirebon dan ada Priangan. Kalau kita di Provinsi semuanya menganut dan mendukung bahwa ketiga wilayah ini dengan ada yang Betawi termasuk Cirebon, dan juga Priangan menggunakan bila perlu dipergunakan sampai kegiatan tingkat sekolah-sekolah,” tandasnya.
(Alex/Ris)