berantasonline.com (Sukabumi)
Aksi pembacokan yang mengakibatkan salah seorang pelajar SMP berinisial F (14) di salah satu sekolah wilayah Sukaraja Kabupaten Sukabumi, harus rela terkapar di Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin Kota Sukabumi, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi mengaku prihatin melihat anak didik bangsa di wilayah Kabupaten Sukabumi masih terlibat aksi tawuran.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Jujun Juaeni mengatakan, untuk mengantisipasi peristiwa serupa, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi berkomitmen akan melakukan patroli secara intensif dan meningkatkan pengawasan.
“Sebenarnya, pertemuan antar lembaga sudah kami lakukan, untuk mengantisipasi peristiwa itu. Namun iya begitu kejadian kekerasan antar pelajar masih saja terjadi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (26/09/2023).
“Bukan hanya itu, kami juga sering melakukan sosialisasi dan edukasi baik kepada pelajar maupun lembaga sekolahnya, terkait sekolah ramah anak. Namun demikian, kasus kekerasan itu masih terjadi di Sukabumi,” imbuhnya.
Dikatakan Jujun, peristiwa kekerasan antar pelajar khususnya aksi tawuran pelajar ini, kerap terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi, karena berbagai faktor. Diantaranya, terdapat unsur kecemburuan antara siswa yang bersekolah di negeri dan siswa yang bersekolah di swasta.
“Selain itu, hampir dari seluruh kejadian kasus tawuran, terjadi karena arogansi kelompok pelajar yang melihat anak sekolah lain sebagai pelampiasan. Nah, biasanya itu si pelaku dan korbannya, tidak saling mengenal dan tidak ada masalah sebelumnya,” paparnya.
Sementara, untuk kasus siswa SMP di wilayah Kecamatan Sukaraja yang dibacok pelajar lain di wilayah Kecamatan Kebonpedes. Ia mengaku, sudah mendapatkan laporannya secara resmi dari pihak sekolah setempat.
“Iya, saya sudah dapat laporannya. Itu katanya kejadiannya pada Kamis (21/09/2023),” jelasnya.
Akibat peristiwa itu, lanjut Jujun, kini korban tengah menjalani perawatan yang intensif dari tim medis, sekarang ada di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi untuk dilakukan operasi. Sementara untuk pelaku pembacokannya, ia mengaku sudah diserahkan kepada orangtuanya dan akan diproses sesuai hukum dan peraturan yang berlaku.
“Kemarin pelakunya sudah ditangkap oleh Polsek Kebonpedes. Nah, kabar terakhirnya pelajar yang menjadi pelaku pembacokan itu, sudah diserahkan kepada orangtuanya,” pungkasnya.
(Alex/Ris)