berantasonline.com (Sukabumi)
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Muhamad Yusuf angkat suara terkait banyaknya kecelakaan laut, terutama di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp). Dia meminta seluruh pihak yang bekepentingan dengan wisata di Sukabumi mempersiapkan seluruh infrastruktur dengan baik.
Rentetan kecelakaan laut di Sukabumi, diduga akibat lemahnya tata pengelolaan keamanan wisata pantai. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyatakan persoalan kenyamanan dan keamanan menjadi kondisi yang sangat penting dalam sektor pariwisata.
“Masalah kenyamanan dan keamanan menjadi kondisi yang sangat penting dalam sektor pariwisata, karena memiliki dampak yang sangat besar terhadap aktivitas keberlanjutanan pariwisata itu sendiri,” jelasnya, Minggu (25/06/2023).
Lebih lanjut Yusuf mengungkapkan, pariwisata di Kabupaten Sukabumi dengan potensi GURILAPS (Gunung, Rimba, Laut, Pantai, dan Sungai) harus menjadi perhatian penuh dari Dinas Pariwisata secara khusus. Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah maupun Swasta harus dibarengi standar operasi penyelamatan apabila ada hal yang tidak diinginkan. Kesigapan ini juga harus ditunjang dengan koordinasi yang baik oleh pihak-pihak lainnya dalam hal penyelamatan dan keselamatan.
“Hal ini yang akan membuat nilai tambah destinasi wisata dan peluang untuk bisa terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik lagi,” katanya.
Pantai selatan Jawa memang terkenal dengan ombaknya yang ganas. Akibatnya, tidak banyak kapal Eropa yang berlayar ke wilayah ini. Penemuan perairan selatan oleh orang-orang benua biru banyaknya disebabkan badai atau kecelakaan yang membawa mereka terdampar di sana.
“Di Kabupaten Sukabumi, keindahan lanscap laut yang berbatasan dengan Samudra Hindia tersebut, terutama kawasan CPUGGp, menyimpan sisi gelap. Selama libur Idulfitri 1444 Hijriah, lima wisatawan tewas terseret ombak di perairan ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, lanjut Yusuf, Pemerintah Kabupaten Sukabumi selalu menggembar-gemborkan potensi pariwisata pantai sebagai magnet di tengah terbukanya akses melalui Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) Seksi 2 Cigombong-Cibadak, apalagi setelah digunakan fungsional pada Idulfitri 2023.
“Lantas, apakah Kabupaten Sukabumi benar-benar siap menjadi pusat aktivitas masyarakat di pantai selatan Jawa Barat, Khususnya di kawasan CPUGGp yang tersebar di 74 Desa di 8 Kecamatan Kabupaten Sukabumi,” tutupnya.
(Alex/Ris)