berantasonline.com (Sukabumi)
Pantai Cimaja Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi kerap di datangi turis mancanegara untuk berselancar. Pasalnya, arus ombak di pantai tersebut sangat deras dan disukai para turis Warga Negara Asing (WNA) yang ingin bermain surfing.
Kedatangan para turis WNA tersebut sempat menjadi polemik dengan warga setempat, pasalnya, warga tidak terima atas keberadaan mereka dengan bebas mengkonsumsi minuman keras (miras) layaknya di negaranya sendiri.
Atas insiden tersebut, Kepala Desa Cimaja, R. Wahyu Cakraningrat, saat dimintai keterangan mengatakan, saat ini hal itu sudah berhasil diredam setelah para WNA diberikan pemahaman, bahwa miras dilarang.
“Kalau permasalahan dulu sih, karena dulu masih bebas mabok, bebas minum minuman keras. Kalau sekarang alhamdulillah dengan mediasi dan edukasi ke para guide turis-turis lokal ataupun mancanegara datang kesini sudah tidak seperti itu lagi,” jelasnya, Kamis (16/03/2023).
Dikonfirmasi terpisah, Kasatpol PP Kabupaten Sukabumi, Dody Rukman Meidianto, mengatakan, pihaknya kerap menyita ratusan botol miras di penginapan atau hotel di Cimaja tempat para turis WNA itu tinggal.
“Ada, kalau waktu kita operasi dapat banyak berapa ratus botol, ya sanksinya itu kita langsung diambil barangnya, kemudian kita peringati, bikin surat pernyataan tidak akan melakukan lagi, kalau begitu lagi ya itu bagian polisi,” ujarnya.
Dikatakan Dody, Satpol PP hanya menegakkan Perda Nomor 7 Tahun 2015 tentang larangan minuman beralkohol dengan melakukan razia. Mengenai penindakan hukum itu dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Karena kita cuma penindakan razianya saja, penindakan hukumnya ada di pihak kepolisian,” jelasnya.
Lebih lanjut Dody mengungkapkan, botol miras ditemukan di penginapan WNA karena ada pemasok, sehingga para WNA yang mengkonsumsi miras bisa mendapatkan barang haram tersebut dengan mudah.
Sementara itu, untuk menekan peredaran miras, pihaknya kerap melakukan patroli rutin. Selain patroli mandiri yang dilakukan Satpol PP, pihaknya juga melakukan patroli bersama pihak kepolisian dan TNI.
“Pencegahannya kita banyak sih, patroli, cuma memang tidak bisa maksimal karena memang kita patroli tidak bisa sampai tengah malam. Patroli sering yang sehari-hari,” tandasnya.
Kemudian, lanjut Dody, kita ada kegiatan setahun itu berapa kali operasi miras, “seperti kemaren yang bulan November, Desember itu kan banyak miras yang dapat, kita operasi bersama TNI Polri, tapi kita yang mengadakan kegiatan patroli itu,” imbuhnya.
(Alex/Ris)