Tinjau Industri Nanas di Lampung, Puan Ingatkan Perusahaan dan Petani Harus Sinergis

3

Lampung – Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi industri nanas olahan di Lampung. Ia pun mengingatkan pentingnya kerja sama antara perusahaan dengan petani plasma dan pekerja lainnya.

Kehadiran Puan di industri nanas olahan PT Great Giant Pineaple Co (GGPC) di Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (24/8/2022), disambut meriah karyawan perusahaan. PT GGPC merupakan anak usaha dari PT. Great Giant Foods yang merupakan pengekspor nanas dari Indonesia terbesar di dunia dalam kemasan kaleng (canned pineapple), jus nanas dan konsentrat buah nanas.

Didampingi Direktur Utama PT GGPC, Puan kemudian meninjau kegiatan pineapple processing dan ekspose. Ia mengamati proses produksi dari pengolahan hingga pengepakan.

Pengolahan nanas di perusahaan ini telah mengintegrasikan secara langsung mulai dari perkebunan dan produksi kalengnya. Dengan demikian, nanas dapat segera diproses setelah dipanen untuk mempertahankan kandungan nutrisi dan kesegaran buahnya.

Kepada manajemen perusahaan, Puan mengingatkan pentingnya menjaga keharmonisan dengan petani plasma. PT GGPC diketahui memiliki lebih dari 10 ribu tenaga kerja termasuk yang bekerja sebagai petani di perkebunan nanas, pisang, dan jambu.

“Hubungan antara inti dengan plasma harus sinergis dan gotong royong, jangan terbatas jual beli harga pasar semata,” ucap Puan.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mengatakan hubungan yang baik antara perusahaan dan petani plasma akan membawa industri olahan nanas semakin lebih besar. Puan menyebut, kemajuan di sektor ini akan meningkatkan perekonomian Indonesia.

“Hubungan inti dengan plasma di Lampung seperti di GGPC menjadi bukti bahwa Indonesia bisa berperan strategis dalam perdagangan tingkat dunia ketika kita bergotongroyong,” sebutnya.

Begitu keluar dari ruang produksi, Puan disambut hangat ratusan buruh yang mayoritas perempuan. Mantan Menko PMK itu menyapa dan foto bersama dengan para buruh sambil membagikan kaos.

“Puan presiden,” teriak sejumlah buruh.

Selanjutnya Puan melepas truk kontainer yang akan membawa produk olahan nanas untuk diekspor ke benerapa begara Eropa dan Timur Tengah. Pelepasan ekspor olahan nanas dilakukan dengan tradisi pecah kendi.

Ekspor olahan nanas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memang cukup besar, bahkan mengalahkan Thailand, Filipina, dan Amerika Latin. Nilai ekspor nanas dari PT GGP sebesar kurang-lebih Rp 87 miliar pada 2020 dan meningkat menjadi Rp 151 miliar pada 2021.

Negara tujuan utama ekspor nanas dari Lampung adalah HongKong, Korea Selatan, Taiwan, China, Jepang, sejumlah negara dk Eropa dan Timur Tengah. Argentina juga menjadi tujuan ekspor nanas dari Lampung yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

“Hasil produk buah Indonesia jangan sampai kalah dengan asing dari segi kualitas, pengemasan, dan branding,” imbau Puan.

PT GGPC mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas di setiap proses pengolahan nanas, seperti precision agriculture (penggunaan drone, Internet of Things) dan e-grower (petani mitra). Perusahaan juga memiliki sistem keterlacakan (traceability) yang baik karena seluruh proses (penanaman, harvesting, processing) dikelola secara terintegrasi.

(red.1)