Melalui Diklat Investigasi Media Siber, Bupati Bogor Inginkan Pengembangan Wawasan dan Independensi Wartawan berantasonline.com

381

berantasonline.com (Bogor) – Bupati Bogor, Nurhayanti mengatakan, tuntutan pengembangan wawasan, professionalisme dan independensi menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, terlebih di tengah persaingan media yang sangat ketat sekarang.

Hal tersebut diucapkan oleh Bupati Bogor Nurhayanti dalam sambutan tertulisnya ketika membuka acara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Investigasi dan Jurnalisme Media Siber berantasonline.com Tahun 2018, yang dibacakan Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Bogor DR. Kardenal, M.Si, Jum’at malam (30/3) di Pondok Garuda, Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor.

Bupati Bogor mengingatkan independensi agar kebebasan Pers tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu. “Agar martabat professi Pers tetap terjaga dengan baik”, ujarnya.

Pemimpin Redaksi berantasonline.com Drs. H Bustanul Daham, MSi memberikan piagam penghargaan kepada Sekdis Kominfo Kab. Bogor DR. Kardenal, M.Si.

Diklat Wartawan berantasonline.com  tersebut diikuti oleh 65 Wartawan dari daerah Jabodetabek dan Sukabumi, serta sejumlah Pemilik Media Online diwilayah II Jawa Barat, dan Pengurus PWI Kota Bogor.

Dalam kesempatan itu Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Media Siber Indonesia (DPP SMSI) Auri Jaya menyampaikan paparan tentang Jurnalisme Media Siber didampingi Ketua Dewan Pakar SMSI Pusat Agus Sudibyo, dan Ketua Korwil II SMSI Jawa Barat Piyarso Hadi.

Agus Sudibyo yang membawakan materi “Kembali Kepada Jurnalisme Yang Benar, Solusi Masa Depan“, secara panjang lebar mengungkap betapa strategisnya Diklat Investigasi dan Jurnalisme Media Siber yang diselenggarakan berantasonline.com dalam rangka mengatasi berkembangnya berita hoax dimana-mana. “Untuk itu kami mengapresiasi penyelenggaraan Diklat ini”, ujar Agus Sudibyo.

Pemred berantasoline.com Drs H Bustanul Daham, MSi memberikan piagam penghargaan kepada Ketua Dewan Pakar SMSI Pusat Agus Sudibyo.

Agus memaparkan dengan gamblang betapa Pers Asing menggunakan beberapa media sosial seperti Facebook dan Google yang saat ini merajai periklanan di Indonesia.

Materi Diklat selanjutnya disampaikan oleh DR. Kardenal, M.Si dengan topik Investigative Reporting. Kardenal antara lain mengatakan, Wartawan atau Reporter dalam melakukan liputan investigasi tidak bisa bergaya Machiaveli yang menghalalkan segala cara.

“Akan tetapi perlu menggunakan teknik-teknik pengusutan, Wartawan harus mempertimbangkan moral, etika, dan hukum. Jangan sampai karena laporan investigasinya, Wartawan harus berurusan dengan hukum bahkan sampai dipenjarakan”, ujarnya. (bust)