Depok, BERANTAS
Seorang siswa di SMPN 2 Kota Depok dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Hal itu dinyatakan langsung oleh Rizal selaku Tata Usaha SMPN 2, Depok yang terletak di Jalan Bangau Raya, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas.
Diketahuinya setelah melakukan uji swab PCR bersama keluarganya. Lalu pihak sekolah diberikan informasi bahwa siswa tersebut dinyatakan positif.
“Jadi baru tahu itu kemarin, Selasa (02/11/2021), pas dilakukan PCR. Kami, pihak sekolah dihubungi. Langsung ambil tindakan dengan koordinasi dengan Satgas, Dinkes, dan Puskesmas” ujarnya.
“Hari ini Kamis akan ada tindak lanjut lagi. Akan dites PCR semuanya, Melanjutkan yang sudah di tes hari ini,” katanya.
Namun dirinya tidak mengetahui secara terperinci berapa orang yang akan menjalani tes. Masih menunggu instruksi dari Satgas Covid-19 serta Dinas Kesehatan Kota Depok.
Mendengar kejadian ini, pihak sekolah langsung menutup aktifitas Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) selama tujuh hari ke depan. Pembelajaran secara online kembali diterapkan sampai kondisi sekolah kondusif.
Dilokasi terpisah, Juru Bicara Satgas Covid 19 Kota Depok, Dadang Wihana, membenarkan bila satu siswa dinyatakan positif Covid-19.
Alhasil, 50 orang yang melakukan kontak erat dengan siswa rersebut menjalani tes PCR guna melakukan penelusuran serta memutus rantai penyebaran.
“Iya benar ada satu siswa terpapar. Jadi kita swab PCR 50 orang hari ini,” terang Dadang ketika diwawancara.
Guna melakukan pencegahan penyebaran, kata Dadang, untuk sementara waktu pembelajaran secara langsung diberhentikan sementara sampai satu minggu ke depan.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Walikota (Perwal) sebagai langkah mitigasi sambil melakukan testing, tracing, dan treatment selama sekolah ditutup.
“Kami menduga terpapar dari klaster keluarga, karena selama ini setiap kasus di sekolah dari klaster keluarga,” ungkap Dadang.
Kembali terjadinya siswa yang terpapar covid-19 di Kota menambah catatan pelajar yang terpapar selama PTMT berlangsung.
Tercatat total siswa yang terpapar covid 19 di Kota Depok ada sebanyak 48 orang, dengan rincian 1 siswa SMP Negeri 2 Depok, 1 siswa dari SMP Negeri 10 Depok, selanjutnya ada 46 santri dan guru yang terpapar di Pondok Pesantren Babussalam.
Pihaknya juga masih melakukan penelusuran kontak erat dan pengobatan kepada siswa tersebut.
Siswa tersebut diduga terpapar dari klaster keluarga. Dugaan tersebut berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan selama ini.
“Selama ini untuk kasus di sekolah berawal dari klaster keluarga,” jelas Dadang.
(Red.10-Hudori)