SMSI Apresiasi Peluncuran Perangko Bergambar Dubes Ukraina Yuddy Chrisnandi dan Pahlawan Nasional

17

JAKARTA – BERANTAS

Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mengapresiasi peluncuran perangko bergambar Duta Besar (Dubes) RI untuk negara sahabat Ukrania Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi. Demikian Siaran Pers KBRI yang diterima SMSI Pusat, Kamis (21/10/202).

“Peluncuran perangko Ukraina berwajah Dubes RI ini, sebagai penghargaan atas jasanya dalam meningkatkan hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Ukrania selama 4,5 tahun,” kata Ketua Bidang Luar Negeri Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aat Surya Safaat di Jakarta.

Menurutnya, penyerahan perangko bergambar wajah Prof. Yuddy Chrisnandi itu dilakukan Ketua LSM“Ukraine Initiative Mr. Yuriy Kosenko pada resepsi diplomatik dalam rangka perpisahan Dubes RI yang berlangsung di aula Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv pada 16 Oktober 2021 lalu.

Perangko Ukraina berwajah Dubes RI untuk Ukraina Prof. Yuddy Chrisnandi. Selain wajah Dubes RI, pada perangko Ukrania juga mengabadikan wajah Pahlawan Nasional lndonesia Jenderal Sudirman. Pencetakan perangko ini merupakan cinderamata yang disampaikan oleh Ukrania sebagai penghargaan kepada Pahlawan Nasional Indonesia yang inspirasional di Ukrania.

Pencetakan cinderamata perangko berwajah Dubes RI untuk Ukraina, juga dicetak perangko dengan wajah Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman itu merupakan pertama kalinya dilakukan pihak negara pecahan Uni Soviet itu yang tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia.

Untuk itu, Aat Surya Safaat mengapresiasi usaha-usaha Dubes RI untuk UkrainA Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi yang telah berhasil meningkatkan hubungan dan kerjasama RI dengan Ukraina, Armenia dan Georgia serta meningkatkan citra Indonesia di kawasan Eropa Timur tersebut.

Terkait dengan peluncuran perangko di Ukraina itu, mantan Kepala Biro Kantor Berita ANTARA New York 1993-1998 itu menilai, Prof. Yuddy Chrisnandi selaku Kepala Perwakilan RI untuk Ukraina telah menjalankan “First track diplomacy”, dalam arti mendekatkan hubungan dan kerjasama antar pemerintah atau “G to G” (Government to Government) dengan baik.

“Untuk kedepan, capaian yang membanggakan ini perlu ditindaklanjuti dengan Second track diplomacy, sebagai kegiatan diplomasi yang melibatkan para aktor non pemerintah yang biasa dikenal dengan hubungan “B to B” (Business to Business) dan “P to P” (People to People).

“Jadi, ke depan nanti, hubungan antar pengusaha atau hubungan bisnis dan ekonomi serta hubungan antar rakyat kedua negara perlu ditingkatkan,” ujar Aat Safaat.

Selain itu, Pemimpin Redaksi Kantor Berita ANTARA 2016 itu juga menambahkan, Second track diplomacy, terutama melalui diplomasi budaya yang merupakan bagian penting dalam hubungan “P to P” perlu ditingkatkan.

“Peningkatanhubungan P to P merupakan upaya meningkatkan saling pengertian dan mendekatkan hubungan antara rakyat Indonesia dan rakyat Ukrainaa,” pungkasnya.

(Rls/Red.2)