berantasonline.com (Sukabumi)
Seluruh rakyat Indonesia bebas dalam berekspresi memperingati Kemerdekaan HUT RI ke-76 meski saat ini masih dalam Pandemi Covid-19, tetapi harus mengikuti peraturan pemerintah sesuai Surat Edaran Mendagri Nomor 0031/4297/SJ. Salah satu yang diatur yakni larangan menggelar perlombaan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Tidak mengadakan perlombaan yang berpotensi terjadinya kerumunan yang dapat menimbulkan penularan Covid-19,” demikian bunyi poin ke-4 SE Nomor 0031/4297/SJ.
Atas dasar SE Nomor 0031/4297/SJ poin ke-4, kegiatan yang dilakukan Masyarakat Bertato (Masberto) begitu sederhana yang diikuti beberapa anggota, berlokasi di pelataran warung kopi Gunung Salak Cidahu Kabupaten Sukabumi, Sabtu (21/08/2021).
Begitu antusias para peserta dari komunitas tersebut dalam mengikuti perlombaan demi mengisi perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-76, dalam kegiatan tersebut diberlakukan protokol kesehatan dan menjaga jarak sesuai anjuran pemerintah.
Ketua Masberto yang akrab disapa Bang Utis mengatakan, kami komunitas yang identik dengan tato bukan berarti kami nakal tanpa etika, tapi kami berpendapat tato adalah suatu seni gambar yang dituangkan dalam tubuh manusia, meski mayoritas masyarakat berasumsi orang bertato itu dipandang negatif.
“Atas asumsi masyarakat tersebut kami akan buktikan, bahwa Masberto tidak seperti yang mereka bayangkan. Justru kami adalah komunitas yang memprioritaskan sosial, seperti kegiatan santunan anak yatim, membantu janda-janda jompo seperti minggu kemarin, itu sering kami lakukan”, paparnya.
Dalam kegiatan ini, lanjut Utis, meski dalam situasi Pandemi kami ingin berbagi dalam bentuk hadiah meski harus ikut perlombaan khas tujuh belasan dulu, hal ini demi mempererat tali silaturahmi antar anggota. Untuk biaya, kita berdonasi dan sebagian mengambil dari uang kas yang tiap bulan dikumpulkan”, ujarnya.
Ia mengatakan, Komunitas Masberto memberikan keleluasaan kepada masyarakat dari semua latar belakang untuk bergabung dalam seluruh kegiatan komunitas yang berbau sosial.
“Kita ingin semuanya selaras dan sejajar dalam kedudukannya, intinya kita bersinergi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan”, jelasnya.
Ditempat yang sama Penasehat Masberto Oki Aripin menambahkan, saya senang dengan adanya komunitas Masberto, para pemuda pemudi bisa bersinergi dalam kegiatan positif apalagi Masberto ini lebih memprioritaskan kegiatan sosial.
“Mengenai kegiatan tujuh belasan, ini hanya sekadar hiburan rakyat biasa yang tidak aneh lagi dilakukan rakyat Indonesia dalam memperingati hari kemerdekaan RI, tidak lupa juga dalam kegiatan ini kami memberlakukan protokol kesehatan”, pungkasnya.
(Ris/Red.39)