Agam Sumbar – BERANTAS
Warga Jalan Lingkar Situpo, Jorong Mudiak, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumbar digegerkan dengan ditemukannya jejak cakaran satwa liar yang diduga harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) di pohon kulit manis yang ada di kebun miliknya.
Wali Nagari Duo Koto, Joni Safri di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan jejak itu pertama kali ditemukan Alamsyah (55) saat berada di kebun untuk mencari buah durian pada Selasa (10/8) pagi.
“Pada Senin (9/8) malam, Alamsyah mendengar bunyi satwa di kebun saat ia sedang berada di dalam pondok. Ia langsung mengatakan ambillah durian itu dan jangan ganggu saya,” katanya.
Pada Selasa (10/8) pagi, tambahnya Alamsyah menemukan jejak satwa di pohon kulit manis dan melaporkan temuan jejak satwa itu Bhabinkamtibmas Duo Koto dan kepadanya.
Setelah itu, ia langsung melaporkan temuan jejak cakaran satwa itu ke Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam untuk memastikan jejak cakaran tersebut pada Selasa (12/8) malam.
Namun ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di kebun saat memanen durian dengan cara menghindar apabila ketemu dengan satwa agar tidak diserang dan jangan sendiri di kebun.
“Segera menghindar ke lokasi lebih aman, agar tidak diserang satwa itu. Imbauan itu telah kita sampaikan ke warga,” katanya.
Sementara Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra mengatakan petugas Resor KSDA Agam langsung ke lokasi untuk memastikan jejak yang dilaporkan itu dengan Wali Jorong Mudik Pindi Eka Hadi Nata dan warga sekitar pada Kamis (12/8).
Dari hasil identifikasi dan wawancara saksi mata, petugas menemukan tanda-tanda keberadaan satwa berupa jejak cakaran macan dahan (neofelis diardi diardi) dan beruang madu (helarctos malayanus) di lokasi.
“Jejak itu diperkirakan sekitar satu sampai dua hari lalu,” katanya.
Ia menambahkan, Resor KSDA Agam bakal memasang kamera jebak untuk memastikan gambar visual pada Jumat (13/8).
Apabila terekam beruang madu atau macan dahan, tambahnya Resor KSDA Agam bakal melakukan pengusiran satwa itu, karena jarak dari lokasi ke pemukiman hanya 500 meter.
Resor KSDA Agam juga sedang menangani konflik antara manusia dengan satwa berupa beruang madu di Jorong Pincuran Gadang, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjungraya.
“Kita memasang satu unit kandang jebak dan tiga unit kamera jebak pada Jumat (6/8),” katanya.
(Delco Fitril, S.IP)