berantasonline.com (Bogor) – Unit Pelayanan Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan wilyah Ciawi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Bogor terus gencar mencari penyebab kerusakan jalan dan memperbaikinnya, seperti halnya ruas Jalan Bendungan Sukabirus Tanjakan kampung Maleber Desa Sukamahi kecamatan Megamendung terlihat ditengah-tengah jalan mengeluarkan air cukup kencang, sehingga kekuatan aspal tidak tahan lama, dibandingkan ruas jalan lain.
“Ruas jalan Bendungan Sukabirus yang panjangnya 3.491 meter sering mendapatkan perbaikan tambal sulam,tetapi untuk tanjakan ini, terlihat jelas faktor air yang deras merusak jalan,” ungkap Eko Sulistianto kepada wartwan Koran Berantas sàat mencari penyebab kerusakan ruas jalan Bendungan Sukabirus (14/03/2018).
Lanjut ia mengatakan UPT Jalan dan Jembatan, bukan hanya memperbaikin jalan-jalan yang rusak, tetapi harus mencari faktor penyebab kerusakannya dan mencari solusi terbaik sehingga mutu dan kualitas jalan berfungsi secara maksimal, “Seperti tanjakan ini, dari tadi mencari sumber air yang muncul seperti ada mata air ditengah-tengah jalan sampai aspal tergerus air,” paparnya.
Lebih jauh Eko menegaskan Munculnya air dari tengah jalan tersebut akan disalurkan ke drainnase menggunakan plat beton, “Solusinya kita akan alirin dulu air, agar tidak menggenangin lapisan dasar aspal, kalau aspalnya kita tambal langsung percuma, pasti rusak lagi-rusak lagi. Nanti setelah kita periksa saluran air disekitar tidak ditemukan kebocoran, baru alternatif akhir memasang plat beton, untuk mengalirin airnya,” tegasnya.
Sementara itu warga masyarakat pengguna jalan, Helmi mengungkapkan, jalan tersebut sering mengalami kerusakan, sehingga hari libur sulit dilalui kenderaan, terutama roda empat, “Betul jalan ini sering rusak, khususnya jalan tanjakan ini, untuk roda empat harus bergantian melintasinya,” ungkapnya.
Lebih jauh ia mengharapkan, perbaikan Jalan Bendungan Sukabirus bagian tanjakan kampung maleber Sukabirus memberikan solusi terbaik, “Benar sekali pak jalan sering ditambal, kalau airnya belum dialirkan pasti baru ditambal rusak lagi,kalau air sudah dialirin sekarang mudah-mudan jalan pasti awet,” tegasnya. (Zulkarnain/Suhaimi)