Kadis DKPP Kota Bogor: Durian Racamaya Akan Dibudidayakan

Lintas Daerah

Bogor- Berantas Online. 29-4-2021. Dalam upaya membudidayakan dan mengembangkan Durian Rancamaya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, tengah fokus mengembangkan Kampung Durian Rancamaya. Rancamaya akan dijadikan destinasi wisata handal yakni Kampung Durian Rancamaya.

“Durian Rancamaya sangat dikenal rasanya, maka DKPP akan mengembalikan Marwah itu, karena Trade Mark Durian Rancamaya telah mendunia,” ujar Kadis DKPP Anas S. Rasmana di didampingi Kabid Tanaman Pangan Holtikura (TPH) Dian Herdiawan.

Lebih lanjut Anas mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 2500 bibit durian produk unggulan dan akan segera di tanam, adapun Pengembangan Kampung Duren berlokasi di Kelurahan Rancamaya Bogor Selatan, sesuai arahan Walikota Bogor.

Pengembangan itu, setelah trade Mark durian Rancamaya, hingga dunia luar Indonesia namanya dan cukup populer. Kini Pohonnya telah lama tergerus oleh waktu. Pemkot Bogor akan mengembalikan nama besar itu.
DKPP Kota Bogor, Akan mengangkat kembali Trade Mark Durian Rancamaya “Duren yang akan dikembangkan di Kampungg Durian, berkelas dan disenangi pencinta durian maniak. Seperti durian Musang king, durian berduri hitam. Selain manis rasanya ada jamin bagus dan memuaskan ” imbuh Anas.

Anas menjelaskan, bibit yang akan ditanam disana, merupakan bibit pilihan dan teruji. Pengadaan bibitnya, hasil patungan dari masyarakat yang sepakat mengembalikan nama besar durian Rancamaya sebagai daerah wisata durian berkualitas.

Kata Anas, namun demikian pengembangannya tidak menggunakan dana APBD, melainkan bantuan dari masyarakat yg sepakat mengembalikan Marwah Durian Rancamaya yang aduhai.

Anas mengatakan, setiap pohon durian ada orang tua asuh dan diharapkan lokasi tersebut akan menjadi kampung wisata durian dan destinasi wisata unggulan. “Bapak Presiden maupun menteri bisa berkunjung kesitu, termasuk tamu negara akan menikmati durian khas Rancamaya,” kata Anas.

“Adapun tanah yang akan digunakan merupakan tanah masyarakat”, ujar Anas. Namun sebelumnya, akan dibuat kerjasama dan persetujuan dari beberapa pihak, bahwa tanah mereka diperuntukan untuk lokasi wisata durian.

“Ini bukan khayalan dan beberapa kelompok masyarakat menyatakan turut ambil bagian. Bila bibitnya saja Rp 200 ribu misalnya dan dikalikan dengan 2500 bibit saja, anda bisa hitung sendiri,” jelasnya.

Anas menyebutkan contoh durian yg akan dikembangkan DKPP yakni, Program Pangan Lestari (P2S), terdapat 82 titik setiap titik biayanya Rp 50 juta. Itu saja kata Anas berebut, turut ambil bagian dan lagi lagi Anas menyebut bukan dana APBD.
” Dari 82 program P2S, dipasti ada 23 dan lahannya sudah siap berjalan. Syaratnya tidak boleh dialih fungsikan selama 5 tahun. Itu yang sudah pasti,” ungkap Anas.

Beberapa instansi terkait telah diundang, untuk mendukung program tersebut seperti Dinas Pariwisata dan UMKM untuk mempersiapkan Co Paparnya. Sedangkan penyumbang bibit bersumber dari Kontak Tani dan Nelayan (KTNA) dan Himpunan Kontak Tani Indonesia (HKTI). Bukan dari Inggeris,” pungkas Anas.

(Ii Syafrillah)