berantasonline.com Bogor
Nasib Mantan Atlit Kempo berprestasi yang berakhir menjadi Office Boy disalah satu perusahaan di Kota Bogor, mendapat tanggapan dari Ketua KONI Kota Bogor Benninu Argoebi.
“Saya tak tega mendengarnya dan menangis mendengar kabar buruk tersebut,” kata Benninu Argoebi saat ditemui Wartawan di ruang kerjanya belum lama ini.
KONI Kota Bogor, kata Benninu, akan berupaya untuk menanamkan kepedulian terhadap Atlit yg berprestasi dan berupaya meletakan landasan sebagai pondasi lewat Peraturan Daerah (Perda) Keolahragaan.
Tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan para atlit dan pelatih berprestasi. Agar masa depan mereka cerah dan dapat hidup layak.
Benninu menjelas kan, rancangan Perda tersebut, kini dalam persiapan untuk disempurnakan dan dibawa pada wakil rakyat “Agar para atlit kita dapat sejahtera. Karena mereka bagian dari pejuang bangsa dan patut dihargai. Hal yang wajar, bila mereka dapat perhatian pemerintah,” ungkap Benninu.
Perda tersebut tutur Ben, sebagai upaya KONI untuk mendorong atlit berprestasi semaksimal mungkin karena ada masa depan. Menurutnya, usia produktif seorang atlit berkisar 28 hingga 30 tahun.
Selebihnya mereka diistirahatkan bisa bisa jadi pengangguran dan masa depan suram, bila tidak diperhati kan.
Disitu Pemerintah harus hadir. Bukan berarti tak ada atlit yg hebat melebihi usia itu.
“Jangan sampai atlit, tak sia sia berjuang dan memiliki masa depan yang jelas. Siapa pun ketua KONI, mereka bagian dari pahlawan dan mendapat perhatian pemerintah siapa pun walikotanya” kata Benninu.
(Ii Syafri)