berantasonline.com (Sukabumi) –
Menindaklanjuti berita yang tersebar di media dua hari yang lalu, bahwa terdapat dua pemuda yang dikabarkan mau melukai seorang ustadz di Kampung Susukan RT 03/07 Desa Bojongkokosan Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi, bahkan menurut isu dua pemuda tersebut sempat merobek Al-Qur’an serta menggunting sejadah, ternyata Hoax. Demikian dikatakan Panit Reskrim Bripka Budianto Polsek Parungkuda kepada berantasonline.com saat ditemui dikantornya, Jum’at (02/10/2020).
Kejadian bermula saat dua pemuda tersebut berinisial YA (26) dan YI (26) yang berdomisili di Kampung Warungceuri RT 14/06 Desa Pondokkaso Landeuh Kecamatan Parungkuda, mereka mencari seorang ustadz bertujuan untuk berobat karena menurut informasi di Kampung Susukan ada seorang ustadz yang bisa melakukan pengobatan alternatif.
Setibanya di Kampung Susukan dua pemuda tersebut diarahkan oleh warga setempat ke rumah Ustadz Engkus yang memang dikenal bisa melakukan pengobatan.
“Setelah sampai di rumah Ustadz Engkus, kedua pria itu masuk dengan diantar oleh Ketua DKM Masjid di wilayah itu yang bernama Dudi. Saat itu ternyata Ustadz Engkus sedang tidak ada di rumahnya”, jelas Budianto.
Saat ditanya oleh salah satu warga maksud dan tujuan menemui Ustadz Engkus apa, kedua pemuda tersebut menjawab dengan nada dan kata-kata yang tidak enak. Karena warga merasa curiga, kedua pemuda tersebut dibawa keluar rumah dan ditanya kembali, namun dua pemuda tersebut menjawab dengan nada dan kata-kata yang sama.
Kemudian dua pemuda tersebut hendak pergi dan salah satu dari pemuda tersebut lari hingga membuat warga sekitar mengejarnya dan sempat dihakimi oleh warga, lalu kedua pemuda itu diamankan di Pesantren Al-Muhtadin hingga polisi tiba di lokasi dan langsung di amankan ke Mapolsek Parungkuda.
Ditempat yang berbeda, Sekdes Bojongkokosan Tedi Kusnadi menambahkan, kejadian tersebut Rabu (30/09/2020) hanya kesalahpahaman warga karena dua pemuda itu masuk ke rumah salah satu Ustadz yang berada di Kampung Susukan sekira pukul 18.45 WIB bertujuan untuk berobat.
“Kejadian tersebut hanya kesalahpahaman saja, karena warga terlalu khawatir dengan munculnya berita dimana-mana tentang penganiayaan para Ulama. Terlebih kedua pemuda tersebut saat ditanya jawabannya tidak jelas dan bernada tinggi, sontak warga sekitar curiga hingga mengikuti dua pemuda tersebut dan saat itu salah satu dari mereka lari hingga terjadilah keributan”, imbuhnya.
Lanjut Tedi, “Permasalahan tersebut sekarang sudah selesai dan kedua pemuda itu sudah di jemput oleh keluarganya, setelah sempat diamankan di Mapolres Sukabumi Pelabuhan Ratu”, pungkasnya.
(Riswan/Ebi)