berantasonline.com SOLO
Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP solo di datangi ratusan anggota Ormas SAPU JAGAD, (Rabu, 30 September 2020) yang beralamat di Jl. Adi Sucipto, Ruko Manahan Blok B Surakarta, kedatangan Ormas tersebut menuntut keadilan karena salah satu anggota nya terdholimi oleh BSM KCP Solo.
Dalam aksi tersebut tak tanggung-tanggung para anggota ormas membentang sanduk dengan berbagai tulisan di depan BSM KCP Solo, dalam pantauan media tulisan-tulisan tersebut memprotes Bank Syariah Mamdiri KCP Solo; “SAPU JAGAD MENGAWAL ANGGOTA, BOIKOT BANK SYARIAH MANDIRI, GAK MAU RIBA MAUNYA NYIKSA, BANK SYARIAH MAUNYA BAGI UNTUNG GAK MAU BAGI RUGI, MUI-OJK HARUS BERTINDAK, EKSEKUSI TANPA BASA-BASI, BANK SYARIAH RASA PKI”
Haris Nugroho Ketua Bidang Perlindungan Konsumen dan Nasabah SAPU JAGAD dalam keterangan persnya menyatakan, “dalam kondisi pandemi seperti ini, perbankan melakukan pendzholiman terhadap nasabah, ini harus kita sikapi bersama, Bank yang notabene syariah jauh dari syariah yang sebenarnya, maka SAPU JAGAD Bergerak melawan kedzholiman-kedzholiman yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KCP Solo”, jelas Haris dengan sapaan akrap Krebo.
Haris Krebo juga menambahkan, bahwa ini adalah peringatan kepada seluruh pelaku usaha perbankan di seluruh indonesia, khususnya bank syariah, jangan pernah mendzholimi nasabah dengan bentuk dan alasan apapun.
Sugiyatnoko SH, Selaku Panglima Komando Nasional Brigade 487 SAPU JAGAD, menegaskan, “dalam satu komando keluarga besar SAPU JAGAD akan tetap menjaga dan melindungi seluruh anggota SAPU JAGAD, karena kami terikat dalam satu jiwa korsa dengan sumpah trisula sakti yaitu Saling Melindungi, Saling Menguatkan dan Saling Membesarkan”, tegas Sugiyatnoko.
Sugiyatnoko menambahkan, bahwa kesewenang-wenangan dan kedzholiman akan tetap kita lawan, maka bank syariah haruslah menggunakan hukum syariah yang sebenarnya, dan dalam konsep syariah tidak ada pelelangan hak tanggungan, jangan di aduk-aduk, bank syariah tapi merujuk kepada hukum konvensional yang tidak syariah.
Dalam pantauan media, perwakilan dari Ormas SAPU JAGAD di terima langsung oleh Pimpinan Bank Syariah Mandiri KCP Solo, jumlah anggota ormas sapu jagad juga semakin banyak berdatangan ke kantor Bank Mandiri Syariah KCP Solo, hingga siang ini nampak mencapai ratusan anggota Sapu Jagad berdatangan menuntut keadilan anggotanya yang terdzholimi.
Kronologis ini berawal dari Salah satu Anggota SAPU JAGAD bernama Samidi warga Tangkil Baru, Grogol, Sukoharjo – Jawa Tengah, seorang penjual buku untuk murid sekolah kini mengalami sejumlah permasalahan atas usaha yang ia jalankan selama ini. Hal ini disebabkan dampak dari covid-19.
Dari keterangan Bapak Samidi melalui Ketua Bidang LPKN (layanan perlindungan konsumen dan nasabah) Organisasi Sapu Jagad. kepada awak media menyampaikan, selama ini dirinya punya tunggakan kredit di Bank Syariah Mandiri KCP Solo yang beralamat di Jl. Adi Sucipto, Ruko Manahan Blok B Surakarta dan belum bisa melakukan pembayaran mengingat saat ini usaha jual buku belum jalan karena masih dalam masa Pandemi, sehingga pihak Bank Syariah Mandiri diduga telah mengambil rumah miliknya yang dijadikan anggunan sewaktu melakukan pengajuan kredit.
Ditambahkan, pada saat dirinya pulang kerumah terlihat pintu depan telah terkunci sehingga tidak bisa masuk, dan selanjutnya dirinya langsung datang ke Sekretariat Organisasi Sapu Jagad guna mengadukan masalah yang terjadi dirumah miliknya, pengaduan diterima langsung oleh ke Ketua Bidang LPKN Sapu Jagad dan dilanjutkan konfirmasi dan mediasi hingga hari ini Ratusan anggota SAPU JAGAD mendatangi BSM KCP Solo dan masih berjalan.
(Red.1)