Gerakan Agam Terkoneksi Beri Akses Internet Gratis Hingga ke Pelosok Nagari

33

berantasonline. com (Agam)

Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa bulan terakhir membuat masyarakat kewalahan dalam menyediakan paket internet sebagai penunjang belajar anak-anak.

Melalui Gerakan Agam Terkoneksi, Pemerintah Kabupaten Agam menyediakan akses wifi gratis yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Kita tidak tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir, sementara masyarakat kita sudah kewalahan membeli paket internet, untuk itu Agam Terkoneksi ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan internet secara gratis,” ujar Bupati Agam, Dr. Indra Catri, Selasa (22/9).

Sebagai tahap awal, Pemerintah Kabupaten Agam akan memberdayakan pemasangan wifi bagi seluruh masjid dan sekolah yang memiliki jaringan telepon. Masjid dan sekolah dipilih karena setiap wilayah di Agam memiliki fasilitas tersebut.

“Kita juga meminta kepada pengurus masjid dan pihak sekolah untuk menyediakan halaman, dengan bangku yang diatur untuk menjaga jarak,” tuturnya.

Kemudian, sambung bupati, pengurus masjid dan pihak sekolah diminta untuk mengatur jadwal dari pukul 08.00 – 11.00 WIB. Jam tersebut dipilih supaya anak-anak ataupun masyarakat bisa mendapatkan paparan ultraviolet yang bagus untuk peningkatan imun tubuh.

Selain itu, melalui Agam Terkoneksi, Pemerintah Kabupaten Agam juga menginstruksikan instansi perkantoran, mulai perkantoran di ibu kota hingga perkantoran di tingkat nagari untuk membuka password akun wifi. Tidak hanya itu, perkantoran juga diminta untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan mengakses internet di lokasi tersebut.

“Kantor-kantor diminta untuk menyediakan kursi-kursi di halaman, sehingga masyarakat tidak perlu masuk ke dalam kantor, untuk di ibu kota contohnya di kawasan Gedung Olah Raga Rang Agam,” ucap Dr. Indra Catri.

Dr. Indra Catri juga mengajak kepada masyarakat yang ekonominya terbilang mampu, untuk memasang layanan wifi. Hal itu dimaksudkan untuk membantu anak-anak atau tetangga yang memiliki keterbatasan mengakses internet.

“Ini sama seperti dulu ketika televisi bisa dihitung jari, hanya di rumah-rumah tertentu yang ada, jadi kalau ingin menonton sama-sama di sana. Demikian juga wifi ini, anak-anak tetangga yang tidak mampu bisa tertolong, terpenting bagaimana masalah anak-anak dalam menunjang pendidikan bisa terbantu,” jelasnya.

Dikatakan lebih lanjut, dengan tersebarnya fasilitas internet sampai ke jorong melalui masjid dan sekolah ini, maka tidak terjadi lagi penumpukan pada spot-spot yang memiliki jaringan internet.

Menurut Dr. Indra Catri, di tengah pandemi Covid-19 keterbatasan akses internet memang harus disikapi secara bersama. Sehingga, terjadinya pemerataan jaringan internet yang posisinya menjadi penting di tengah penerapan proses belajar secara daring.

“Di wilayah perkotaan, akses internet mungkin tidak terlalu jadi hambatan. Namun, di beberapa wilayah yang jauh dari jangkauan internet ini akan menjadi masalah. Untuk itu kita berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut, agar pelajar dan mahasiswa di pelosok bisa mengakses fasilitas yang sama,” ungkap bupati.

(Bj.Rahmat)