berantasonline.com (Pesisir Barat Lampung)
Entah apa yang ada dalam benak Murpandi, Kepala SD Negeri 7 Krui yang juga menjabat Ketua K3S SD di Kecamatan Pesisir Tengah. Ia mengaku hanya guru biasa saat disambangi Wartawan dikantornya, Jum’at (18/9).
“Saya bukan kepala sekolah, saya guru biasa”, kata dia sambil menunjukkan sikap tidak kooperatif menghadapi awak media.
Kejanggalan berlanjut saat dirinya ditanya berapa jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima dan peruntukanya apa saja, Murpandi menjawab kalau masalah dana BOS itu yang tahu persis Bendahara.
“Saya kurang paham dan bendaharanya juga sekarang tidak ada ditempat”, sambil menyebutkan alasan jumlah murid yang berubah ubah. “Ada murid yang keluar dan ada yang baru masuk”, kilahnya.
Namun setelah kembali ditanya, Murpandi menjawab ada sekitar 200 siswa di SDN 7 Krui yang menerima dana BOS sebesar Rp 900 ribu pertahun.
Saat ditanya seperti apa pengelolaan Dana BOS ditengah Pandemi Covid-19, Murpandi hanya menunjukan beberapa dus dan karung yang berisi handsanitizer dan masker yang ada tergeletak di ruangan kantor, tanpa merinci lebih detail menggunakan data.
Sementara itu, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Barat Erik saat dikonfirmasi menyayangkan masih ada sikap tidak transparan Kepala Sekolah saat ditanya media.
Erik juga sangat menyayangkan jawaban oknum Kepala sekolah yang bilang tidak paham perihal dana BOS yang diterima sekolahnya.
“Kepala sekolah harus tahu berapa dana BOS yang diterima dan apa saja peruntukannya. Nanti saat sosialisasi kita akan sampaikan kepada para kepala sekolah agar jangan lagi mengatakan hal yang tidak masuk diakal, kepada kawan baik dari Media ataupun LSM”, kata Erik saat dihubungi melalui sambungan telefon selulernya.
(Benk)