berantasonline.com (Cibinong)
Ketua Paguyuban Santri Bale Rombeng (Pesabar) Kabupaten Bogor AY. Sogir mengkritik keras Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor yang baru saja menyelesaikan Musyawarah Daerah (Musda) ke X di Wisma Dharmais Sukaraja Bogor, Rabu lalu (2/9-2020).
Ketua Pesabar Kab Bogor Kamis (3/9) kepada berantasonline.com mengatakan, jangan sampai terjadi Gerakan Tukcing (Dibentuk Cicing) karena peran MUI harus terdepan dibidang Sosial Kemasyarakatan.
“Struktur Pengurus Gaya Baru, jajaran Pengurus MUI Kab. Bogor 2020-2025 kalau diistilahkan bahasa Arabnya didominasi oleh Keluarganya, Keturunannya, Ahlibaitnya”, ujar AY.Sogir.
“Ini majelis terhormat, tempat berkumpulnya para Ulama, itulah namanya MUI. Kalau jajaran seperti ini berarti Majelis Urang Iyeumah”, sindir AY. Sogir.
“Seharusnya selektif dalam menyusun kepengurusan di Majelis yang terhormat ini, pilih yang memiliki potensi keilmuan maupun ahlaq dan wawasan keummatan yang mengakar ke lapisan masyarakat”, tambahnya.
Diakhir komentarnya, Ketua Pesabar AY. Sogir mengatakan, anggaran bantuan operasional MUI Kabupaten Bogor cukup fantastis setiap tahunnya, namun Program Keummatan belum tercapai merata.
“Apalagi disaat Pandemi Covid 19 ini, peran MUI menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Bogor gencar bersosialisasi betapa pentingnya memahami adanya wabah yang berkepanjangan ini. Program PKU (Pendidikan Kader Ulama) setiap tahun ratusan kader terbentuk tapi harusnya terdepan dikalangan masyarakat, baca kitab kuning, matang ilmu fiqh, sehingga mampu menjawab tantangan masyarakat di era global ini. Kami mempertanyakan Ketua MUI ke 4 periode ini apakah kehabisan kader. Kami memberikan kritik obyektif secara organisasi, bukan karena marah, bukan emosi, bukan benci, namun kami tetap tadiman wa takriman kepada lembaga terhormat MUI agar terjaga dengan baik dan maslahat bagi ummat Kabupaten Bogor”, pungkas AY Sogir mengakhiri kritikannya.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Bogor KH. Achmad Mukri Aji dalam acara Pembukaan Musda X yang dihadiri Bupati Bogor Ade Yasin, Rabu (2/9-2020) lalu mengatakan, Musda MUI Kabupaten Bogor bermakna penting untuk kemajuan MUI dan juga pembangunan di Kabupaten Bogor.
KH. Mukri Aji menegaskan, Musda ini untuk menentukan jalannya program apa saja yang bisa dilaksanakan untuk meningkatkan ukhuwah dan pelayanan terhadap ummat oleh ulama.
Dengan demikian, membaca statement Ketua MUI empat priode ini, tentunya diharapkan kekhawatiran tokoh ormas keagamaan bahwa Kepengurusan MUI Kabupaten Bogor diharapkan tidak Tukcing namun akan berperan digaris depan dalam kegiatan Sosial kemasyarakatan.
(bust)