berantasonline.com Depok
Sebanyak 208 warga kelurahan Beji Timur – Kota Depok yg terdampak langsung virus corona, covid-19 kembali menerima bantuan untuk periode bulan Juni dari Pemerintah.
Penerima bantuan diutamakan yang paling terdampak covid-19, semisal mereka yang tadinya bekerja sekarang di rumahkan dan bantuan tersebut bukan untuk warga penerima bantuan reguler atau penerima bantuan tetap seperti PKH atau sejenisnya, tetapi untuk warga yang belum pernah menerima bantuan dari pemerintah.
Kota Depok menjadi salah satu kota yang mendapat bantuan cukup besar untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
Menteri Sosial, Juliari Batubara mengatakan di Depok, ada 170.000 kepala keluarga penerima bantuan sosial.
Kementerian Sosial secara umum menganggarkan dana hingga Rp 3,4 triliun untuk bantuan masyarakat terdampak Covid-19.
“Depok salah satu penerima bansos (bantuan sosial) cukup banyak, sekitar 170-an ribu KK (kepala keluarga),” kata Mensos di Depok, Selasa (25/5).
Bantuan yang diterima masyarakat berasal dari berbagai sumber. Mulai dari Kemensos, pemerintah provinsi dan pemerintah kota atau kabupaten.
“Jadi ini semua tadi saya tanya-tanya ke lurah, sudah diatur bantuannya. Ke Dinsos pemkot juga begitu, siapa yang dapat ini itu. Dan kami, utamakan yang paling terdampak, yaitu yang awalnya punya pekerjaan kemudian tiba-tiba kehilangan pekerjaan dan dia bukan penerima bansos-bansos reguler selama ini,” ucapnya.
Khusus bantuan dari kantong Kemensos, saat ini sudah masuk tahap tiga. Namun Julian tidak menyebutkan detil nominalnya.
“Ini sudah tahap ketiga, saya enggak ingat berapa tapi tahap 1 kan sembako, kedua beras 25 kilo, nah ini tahap 3 sembako lagi. Nanti tahap 4 beras lagi, 5 dan 6 sembako lagi,” tambahnya.
Dengan enam tahap penyaluran bansos tersebut, total anggaran yang disiapkan mencapai Rp3,4 triliun. Diharapkan bantuan tersebut dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya yang membutuhkan.
“Kalau kita lihat di lapangan saya cukup sering lihat ke lapangan, sejauh ini sebagian besar sudah sesuai dengan perencanaan, kalau pun ada satu atau dua masalah itu dapat diperbaiki. Ya maklumlah orang segini banyak,” ucapnya.
Mensos berharap ada evaluasi secara rutin dari pemerintah daerah. Agar penyaluran bansos tahap berikut yang lebih baik.
“Saya sangat mengapresiasi beberapa daerah ada yang merasa tidak perlu, dialihkan ke keluarga lain yang memerlukan. Ini kan luar biasa, saya apresiasi sekali,” tutupnya.
(Achmad Hudori)