Geger, King of The King Muncul di Cidahu Sukabumi

505

berantasonline.com (Sukabumi) –

Belakangan ini muncul kerajaan-kerajaan fiktif dalam waktu berdekatan di Indonesia. Sebut saja Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire (Earth Empire).

Bahkan lebih anehnya lagi dalam waktu yang singkat kerajaan fiktif tersebut bisa merekrut pengikut yang cukup banyak.

Hal serupa kini muncul Kerajaan King Of The King di daerah Sukabumi tepatnya di Kp. Babakanpari RT 06/02 Desa Tangkil Kecamatan Cidahu, sontak membuat warga sekitar dibikin geger. Semula King Of The King muncul di Daerah Tangerang dan Serang Banten.

Saat ditemui dilokasi, Jum’at (31/01/2020) Camat Cidahu Erry Erstanto mengatakan kepada awak media, bahwa kemunculan King Of The King itu mulai mencuat sejak Kamis sore (30/01/2020).

“Saat ini unsur Muspika sudah melakukan penyelidikan soal kehadiran King Of The King di wilayah Cidahu. Setelah kami melakukan penyelidikan dengan pihak Polsek dan Danramil, bahwa pertanyaan yang kami keluarkan jawabannya kurang jelas, seperti ditanyakan asal uangnya dari mana, dia gak bisa menjawab”, tuturnya.

Dari hasil pantauan dilapangan, bahwa yang dicurigai jadi markas King Of The King tersebut, adalah kediaman Moch Harzanto SH, semula dikenal sebagai seorang pengacara dan ia merupakan warga pendatang di wilayah Cidahu sudah hampir 8 tahun.

Hal senada dikatakan Kapolsek Cidahu AKP Afrizal SH, bahwa tidak ada kegiatan yang mencurigakan di rumah Harzanto. Hingga saat ini belum ada laporan masyarakat yang dirugikan. Sementara untuk pemungutan uang untuk masuk sebagai anggota King Of The King sampai saat ini belum nampak.

“Saya masih melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut. Mungkin kalau ada yang melanggar, kepolisian akan melakukan penindakan. Tidak nampak pungutan sejumlah uang kepada anggota yang mengisi rumah tersebut semuanya itu keluarga”, terangnya.

Sementara itu penjelasan Leader King Of The King, Harzanto sedikit membingungkan, karena setiap ucapannya berisi sandi berupa angka dan tahun.

Keberadaan kelompoknya, menurut Harzanto, berdasarkan pada perjanjian Memorial Green Hilton, yang disebutnya sebagai perjanjian keuangan internasional.

“Kami berdasar pada sertifikat yang didasari ada kata bahasa 21 lembaran, dilahirkan menyangkut perjanjian Green Hilton. Perjanjian keuangan internasional makanya ada (sertifikat) berbahan kulit namanya 4245 terkenal dengan rekening negara atau dikenal dengan rekening paduka atau Sukarno”, pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Kapolsek Cidahu beserta jajaran masih menyelidiki kasus tersebut.

(Riswan)