berantasonline.com (Lampung)
Pemilik usaha pabrik pembuatan tahu di kabupaten Pesisir Barat, berharap bantuan pemerintah agar usaha mereka tetap berjalan dan berkembang.
Salah seorang pemilik usaha pembuatan tahu yang berlokasi di pemangku Sesanggai Pekon Waysindi Hanuan Kecamatan Karya Penggawa. Udin (45), mengatakan usaha tersebut terbilang pasang surut, para pegawai yang bekerja juga rata-rata tidak lama masuk dan keluar.
“Kami berharap pemerintah dapat kasih modal dana atau pinjaman lunak kepada kami, agar dapat berkembang,” kata dia saat ditemui di pabrik pembuatan tahu miliknya, Senin (20 /1-2020).
Kata dia, banyak pabrik pembuatan tahu di kabupaten itu, yakni di pekon Gunungkemala kecamatan Way Krui, di pasar Waybatu, Pekon Rawas, Pekon serai kecamatan Pesisir Tengah. Di Pekon Biha, Pekon Marang, pekon Pelitajaya kecamatan Pesisir Selatan. Di pasar jumat pekon Sumberagung, satuan Pemukiman (SP) III dan SP VI kecamatan Ngambur. Dan di Pekon Bandar, Pekon walur, Pekon Rataagung, melesom kecamatan Pesisir Utara dan Lemong.
Meskipun supply kedelai sebagai bahan baku pembuat tahu relatif lancar didatangkan dari Liwa Lampung Barat dan kecamatan Pesisir Selatan, namun kayu bakar sebagai material untuk memasak tahu dan serapan pembeli , pasang surut, akibatnya produksi yang mereka lakukan tidak stabil.
“Kalau saya hanya mengisi warung sekitar sini saja, ada yang beli cash ada juga yang kami titip dulu tahunya kalau sudah laku baru mereka bayar. Setiap warung yang kami titip jumlah tahu yang dijual oleh mereka kisaran Rp20ribu-Rp30ribu,” kata Udin, yang berasal dari Bandung Jabar namun memiliki istri orang Kecamatan Karya penggawa tersebut.
Kata dia, sudah dua tahun Ia membuka usaha tersebut dilokasi itu. Dalam satu kali produksi ,Ia udin dan dua orang karyawannya membutuhkan satu karung kedelai atau sebanyak 50 Kilogram, yang kemudian kalau sudah menjadi tahu , menjadi tujuh jerigen. Dalam satu jerigen terdapat 450 irisan tahu. Satu irisan tahu harga jualnya Rp 200.
(irsyad)