WABUP MUSI RAWAS PERINGATI HARI IBU KE-91

89

berantasonline.com (Musi Rawas) – Memperingati Hari ibu ke 91 T ahun 2019 Wakil Bupati Musi Rawas Hj Suwarti yang dilaksanakan di Gedung Bagas Raya Lubuk Linggau, Rabu (11/12/2019) .

Dengan Tema; “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju yang dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang masih mengalami kekerasan, perlakukan diskriminatif, dan lain-lain.”

Hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Musi Rawas, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Musi Rawas, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Musi Rawas beserta anggota, Ketua GOW/Forum Perempuan Musi Rawas Sempurna beserta anggota.

Kemudian hadir juga Ketua IKATRI Kabupaten Musi Rawas beserta anggota, Ketua Persit Kartika Candra Kirana Kabupaten Musi Rawas beserta anggota, Ketua Adhyaksa Dharma Karini Kabupaten Musi Rawas, Ketua Bhayangkari Kabupaten Musi Rawas, Ketua Dharma Yukti Karini Kabupaten Musi Rawas, Ketua Dharma Wanita Kementerian Agama Kabupaten Musi Rawas, Ketua Ikatan Istri Dokter Indonesia Kabupaten Musi Rawas, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Musi Rawas, dan Ketua Lapas Narkotika Muara Beliti.

Dalam sambutannya Wabup Hj Suwarti yang membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia menyampaikan rasa syukurnya karena pada tahun 2019 ini dapat memperingati kembali Hari Ibu yang ke-91.

Wabup mengatakan Hari Ibu ini lahir dari pergerakan perempuan Indonesia yang di awali dengan Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.

Tema utama pembahasan Kongres Perempuan tersebut adalah memperjuangkan hak perempuan dalam perkawinan, melawan perkawinan dini, poligami dan pendidikan perempuan.

Sedangkan Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) ini setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu, sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional.

Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang harus sadar bahwa mereka mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya.

Begitu juga pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam pengasuhan anak tidak hanya orang tua namun perlu didukung oleh semua pihak.

Selain itu sebagai momen penting PHI diharapkan untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Dan pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai agen penggerak (agent of change).

Kondisi tersebut memerlukan berbagai strategi, pelibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholder sangat diperlukan, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye/gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender. He for She menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput.

Menteri juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya PHI utamanya kepada (tujuh) pimpinan organisasi perempuan yaitu OASE, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK Pusat, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), dan mitra kerja lainnya, provinsi Jawa Tengah dan seluruh lapisan masyarakat yang telah 8 berpartisipasi aktif terlibat dalam penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu.

Harapannya, Peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki. (Haris)