berantasonline.com (BOGOR)
Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor telah lama dikenal sebagai sentra pengrajin sapu lidi yang terbuat dari daun kelapa sawit.
75 % warga disana berprofesi sebagai pengrajin sapu lidi, dengan harga jual bersaing dikisaran Rp 3000 sampai dengan Rp 8000.
Salah seorang pengrajin sapu lidi, Aris alias Bolin warga Desa Tegal RT 03 RW 04 saat dijumpai Wartawan berantasonline.com, Selasa siang (3/9) menceritakan,
dalam sehari minimal melayani permintaan pemesan sekitar 100 – 120 tangkai dari berbagai daerah seperti Tanggerang, Kampung Melayu Jakarta, Depok, dan Bogor.
“Sapu ini terbuat dari daun kelapa sawit jadi lebih kuat dan awet, biasanya pembeli datang langsung kesini atau bisa juga dikirim kalau permintaannya banyak”, ujarnya
Pengiriman dalam jumlah sedikit dibawah 150 tangkai area Jabodetabek, sambung Bolin, dikirim memakai sepeda motor sedangkan order di atas 150 tangkai sampai 1000 tangkai menggunakan mobil pickup.
“Pemesan yang dominan dari pabrik dan warung warung kelontong, terkadang permintaan ada juga dari instansi pemerintah”, imbuhnya.
Baik Aris maupun pengrajin lainnya berharap, produksi sapu lidi bisa lebih ditingkatkan melalui bantuan permodalan dari pemerintah maupun swasta.
“Terus terang kendala kami saat ini yakni modal usaha dan promosi, dengan campur tangan pemerintah maupun pihak swasta kami yakin produksi sapu lidi akan semakin luas pemasarannya dan kesejahteraan masyarakat disini akan semakin membaik lagi”, ungkap bapak dari 3 orang anak ini.
(Achmad Hidayat/red.3)