berantasonline.com (Sukabumi) – Kemungkinan Warga Kecamatan Cisolok dan Waluran Kabupaten Sukabumi Jawa Barat terpapar logam merkuri mendapat pemeriksaan dan penelusuran dari Tim Kesehatan Kodam III/Siliwangi, sebelumnya diketahui sebanyak 33 orang warga lainnya terindikasi terkena racun merkuri.
Dipilihnya kawasan itu (Cisolok dan Waluran) disebabkan merupakan salah satu lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) dan Pertambangan emas skala kecil (PESK), dimana petambang biasa menggunakan kapur, karbon, sianida dan merkuri untuk memurnikan emas. Limbah merkuri sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Penelusuran dilakukan Selasa (6/2) bertempat di lapangan Desa Pasirbaru Kecamatan Cisolok, melalui kegiatan pengobatan massal/bakti sosial yang digelar jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0622/ Kabupaten Sukabumi.
Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah 0304 Bogor Letkol (CKM) Wiganda mengatakan, ”Untuk membuktikan paparan merkuri perlu dilakukan pemeriksaan darah. Dari pengobatan massal, pasien yang terindikasi kuat terpapar merkuri diambil darahnya. Dalam waktu lima hari dapat diketahui hasilnya”, ujar Wiganda kepada wartawan dilokasi pengobatan massal di lapangan Pasirbatu Cisolok.
Disamping itu pihak Kodam III/Siliwangi juga akan mencari warga yang diduga terpapar merkuri di Desa Waluran Mandiri Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi, dimana jarak Waluran dan Cisolok berkisar 72 Km, kawasan Waluran diduga merupakan lokasi pengolahan emas terbesar di Sukabumi.
Menurut Kepala Staf Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi Mayor (Inf) Robinson Munte umumnya warga dilokasi PETI dan PESK bersikap tertutup jika ada anggota keluarga yang sakit. “Mereka khawatir jika diketahui sakit akibat merkuri, usaha tambang ilegal ditutup”, ujarnya.
Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi Kolonel Desi Aryanto mengatakan kegiatan ini dilakukan setelah jajaran Kodim menemukan 33 orang terindikasi terkena racun merkuri.
Sementara itu dari hasil pencarian didapati tiga warga yakni Muhammad Fadlianto (10) warga Desa Kerjaya Kecamatan Simpenan, Aas (37) warga Desa Loji Kecamatan Simpenan dan Mustopa warga desa Waluran Mandiri Kecamatan Waluran Kab.Sukabumi mengalami sakit.
Menurut Heni (37) anaknya Fadlianto mengalami penyakit kulit berupa gelembung-gelembung sejak umur dua hari. “Sudah dibawa ke Puskesmas dan ke dokter dan katanya anak saya mengalami penyakit langka dan susah diobati”, kata Heni. (Fajar/Riswan)