berantasonline.com (Sukabumi) – Bupati Sukabumi dinilai “lelet” oleh masyarakat di dua Desa yakni Mangun Jaya dan Desa Buana, Kecamatan Bantar Gadung. Pasalnya, jalan tembus sepanjang 10 KM dari Bantar Gadung menuju Cikidang, rusak parah bak kubangan kerbau dimusim hujan tiba.
“Bila musim hujan tiba, jalan yang berlubang lubang tersebut, bak kubangan kerbau, membahayakan pengguna jalan”, kata sejumlah tokoh masyarakat hasil investigasi wartawan kemarin.
Menurut mereka kerusakan jalan yang dinilai masyarakat sangat penting itu, karena jalan tersebut merupakan jalan tembus. Dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kami sudah berulangkali menyampaikan keluhan, seperti Kades, tak ada jawaban pasti pada masyarakat”, kata Tokoh masyarakat setempat H Suherdi.
Dalam kesempatan tersebut, warga mendesak Bupati Sukabumi agar segera memperbaiki jalan yang rusak parah dimaksud. Menurut mereka, sebelum jalan tembus tersebut menelan korban jiwa”, tambah H Suherdi.
Dikatakan, kerusakan jalan tembus tersebut terbilang cukup lama bahkan sudah tahunan. Namun pihak Jasa Marga dan Bupati Sukabumi sepertinya tutup mata, tak memperdulikan keluhan warga dan mau “menanggung” sumpah serapah pengguna jalan. Warga menilai Bupati Sukabumi Marwan Hamami dinilai lelet tangani keluhan warga.
Terpisah, Pengamat Kebijakan Publik (PKP) H Deden saat di hubungi wartawan mengatakan, kerusakan jalan sebagaimana di keluhkan warga semestinya cepat diapresiasi oleh kepala daerah. Karena jalan merupakan sarana fital dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Karena Bupati dapat membuat dana anggaran dalam pembangunan dan bila hal itu karena keterbatasan dana, sebab ada program pembangunan lain, Bupati dapat mengusulkan perencanaan pembangunan dalam anggaran dana perubahan. “Tak ada alasan jalan yang dikeluhkan warga itu tak bisa di bangun, kecuali bupatinya memang gak mau menbangun”, katanya.
Dia juga menyarankan, bila jalan yang di keluhkan warga itu, tidak juga dibangun. Warga dapat meng-Class Action Bupatinya, akibat kurang tanggap atas keluhan warganya. ” Tapi masa iya harus begitu dan saya yakin Bupati Sukabumi, akan tanggap akan hal itu”, tandas H Deden.
Ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp (WA) Bupati Sukabumi, Drs H Marwan Hamimi MM tak menyahut. (Nan)