berantasonline.com (BANDUNG) – Sebagai bagian dari rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2019, Bidang Advokasi PWI Jawa Barat akan menggelar Diskusi tentang hukum pers, yakni seputar Undang undang 40/1999, UU ITE, UU SPPA dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) di Aula Sekretariat PWI Jawa Barat Jalan wartawan II No 23 Buah batu, Bandung, Jumat, (8/3/2019) mendatang.
Acara diskusi yang dilaksanakan pukul 13.00 WIB ini, akan menghadirkan tiga pembicara, yakni, Ketua Satgas Anti Kekerasan Dewan Pers, Kamsul Hassan, kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar serta kasubdit Cyber Crime Polda Jawa Barat.
Yayat TS selaku penanggung jawab kegiatan menjelaskan, diskusi yang mengambil tema “Undang undang dan Keterjagaan Hak Publik Dalam Pemberitaan” ini menarik untuk dihadiri.
“ Tidak semua wartawan faham akan sanksi dan ancaman dalam UU ITE. Karena itu, agar wartawan terhindar dari jeratan UU ITE ini, saya berharap agar teman-teman wartawan di wilayah Bandung Raya dapat menghadiri acara diskusi ini. Karena nanti akan ada trik-trik bagaimana agar terhindar dari jeratan UU ITE ini saat menulis berita,” kata Yayat, di sekretariat PWI Jawa Barat, Jumat (1/3/2019).
Seperti diketahui, Kamsul Hasan selain sebagai Ketua Komisi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Pusat, ia juga dosen jurnalistik di beberapa perguruan tinggi di Jakarta dan petinggi di salah satu media nasional terkenal.
”Pak Kamsul, adalah ahli hukum pers. Ia juga salah satu petinggi di salah satu media nasional. Banyak ilmu yang akan kita dapat dari beliau,” tambah Yayat.
Ia berharap, dari kegiatan diskusi itu, dapat memberikan pencerahan kepada para peserta yang hadir. Selain wartawan, kata Yayat, panitia juga mengundang humas dari pemerintahan di wilayah Bandung Raya, humas kepolisian, humas kejaksaan, humas pengadilan, serta perwakilan dari PWI kabupaten/kota se-Jawa Barat.
“ Terutama seksi advokasi di daerah-daerah, karena nanti mereka lah yang akan mengedukasi teman-teman wartawan di daerahnya masing-masing. Sehingga sosialiasi ini bermanfaat bagi wartawan dan mitra kerja di Jawa Barat,” pungkas Yayat.
(red. 3)