berantasonline.com (Garut) – Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman meresmikan Rumah Tahfizh Balita-Anak dan Pesantren Lansia Pondok Pesantren Quran Terpadu (PPQT) Darul Fikri Garut di Cipepe Tarogong Kidul Garut, Ahad (20/1).
Penanda-tanganan prasasti peresmian, disaksikan langsung oleh kepala Kamenag Undang Munawar, Camat Tarogong Kidul Lilis Neti, kepala desa Mekargalih Idad Badrudin, ketua Yayasan Darul Fikri Garut Sobirin SP, Pimpinan PPQT Darul Fikri Garut Udo Yamin Majdi dan muballigh alumni Azhar Mesir KH. Zainurrofieq.
Dalam sambutannya, Helmi mendukung pendirian Rumah Tahfizh, apalagi Pesantren Lansia yang pertama di Garut ini. Dua program ini, menurutnya, sejalan dengan visi Kabupaten Garut –periode 2014-2019 berbunyi “Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera”– periode 2019-2024 berubah menjadi “Bertaqwa, Sejatera dan Maju”. Bahkan, sejalan juga dengan program “Pesantren Juara” Provinsi Jawa Barat.
“Kita dukung penuh rumah tahfizh dan pesantren lansia ini, sebab sejalan dengan program pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi. Ini bagian dari mewujudkan visi Garut bertaqwa.” Ujar Helmi.
Negara-negara yang memiliki 4 musim rata-rata maju, kata Helmi ketika menceritakan kunjungannya ke Korea, sebab mereka dididik oleh alam, mereka tertantang sehingga kreatif. Berbeda dengan di Indonesia yang berada di zamrud khatulistiwa memiliki 2 musim, akibatnya termanjakan oleh alam. Di sinilah, peran agama untuk mendidik bangsa Indonesia. Ini terbukti Candi Brobudur, bahwa Nusantara pernah maju, apabila masyarakat mau dididik oleh agama. Rumah Tahfizh dan Pesantren Lansia ini, cara kita mendidik masyarakat dengan agama.
Pada kesempatan yang sama, inisiator pendirian Rumah Tahfizh dan Pesantren Lansia Udo Yamin Majdi mengungkapkan bahwa ide mendirikan dua lembaga ini terinspirasi dari Quran surat al-Ahqaf ayat 15 bahwa di sana usia dini dan usia lansia sama-sama penting dan merupakan usia emas (golden age).
Ustadz muda alumni Universitas Al-Azhar Mesir itu menceritakan, 2-4 November 2018, dia bersama isterinya mengikuti Pelatihan Menghapal Quran Balita-Anak Metode Tabarak di Hotel Swiss Bellinn Karawang dan dipandu langsung oleh penemu metode Tabarak, Dr. Karim el-Laboody yang memiliki 3 anak Tabarak, Yazid dan Zeenah hapal Quran 30 juz pada usia 4,5 tahun.
“Selain terinspirasi dari surat al-Ahqaf itu, saya termotivasi mendirikan rumah tahfiz ini, setelah saya dan isteri mengikuti pelatihan Metode Tabarak di Kawarang.” Kata ustadz asal Krui Pesisir Barat Lampung ini.
Adapun Pesantren Lansia, sejak 2017 sudah berjalan. Ini berawal banyak permintaan dari masyarakat untuk belajar agama sekaligus berwisata, maka lahirlah program Pesantren Wisata Lansia yang bekerjasama dengan tempat wisata di Garut, bahkan pernah diadakan di Malino Sulawesi.
“Pesantren Lansia ini, sudah berjalan dua tahun, tapi tempatnya berpindah-pindah. Makanya kita resmikan di Darul Fikri ini, agar lebih mudah mengelolanya.” Pungkas Udo Yamin Majdi.
(Humas Darul Fikri Garut)