Penulis : H. Bustanul Daham, M.Si / Pemred berantasonline.com
berantasonline.com (BOGOR) – Sungguh membuat kita terhenyak dan kagum, seorang Srikandi bermodalkan nekad berjuang menggapai cita-cita, telah terbukti berhasil dilantik menjadi Kepala Daerah dengan penduduk terbesar di Indonesia 5,7 juta jiwa.
Dia adalah Hj. Ade Munawaroh Yasin kelahiran Bogor, 26 Mei 1968 jebolan Pasca Sarjana Magister Hukum Universitas Juanda Bogor, pada hari Minggu 30 Desember 2018 lalu dilantik dan diambil sumpahnya oleh Gubernur Jawa Barat H. Ridwan Kamil di Bandug menjadi Bupati Bogor masa bhakti 2018-2023 bersama Wakilnya Iwan Setiawan, SE.
Dalam bincang-bincang akrab dengan lima puluhan Jurnalis Jum’at malam (4/1) lalu di RM Bumi Aki, Pakansari, Cibinong Bogor, Hj. Ade Munawaroh Yasin yang dipanggil akrab dengan Ade Yasin mengungkapkan betapa susahnya berjuang tanpa kenal lelah dengan dukungan para relawan, tim kerjanya dan dikawal rekan rekan Wartawan, menghadapi cemoohan dan cibiran arang, Ade Yasin dianggap bermimpi menjadi Bupati.
Belum lagi berbagai hujatan dari pendukung partai lain, seakan menghadang perjuangan Hadist (Hajjah Ade Yasin dan Iwan Setiawan) dalam Pertarungan Pilkada lalu.
Menurut catatan berantasonline.com, sejumlah Mahasiswa dari Kampus Universitas Djuanda Bogor dan didukung oknum-oknum tertentu ditengah-tengah panasnya perjalanan Pilkada, mereka melaporkan Ade Munawaroh yang juga adalah alumni mereka sendiri karena adanya dugaan kasus pertanahan yang belum tentu kebenarannya.
Namun sejumlah Alumni Magister Hukum Universitas Djuanda bereaksi keras dan memberikan pembelaan kepada sesama rekan mereka Ade Yasin, sehingga perkembangan issu yang sengaja ditiupkan untuk menghabiskan Ade Yasin pelan pelan sirna bak ditelan bumi.
Ade Yasin merasa memang berasal dari partai kecil dibanding lawan-lawannya dari Partai Besar, dari segi materi sangat kurang, dengan saingannya yang dianggap lebih segala galanya.
“Alhamdulillah, dengan pasrah kepada Sang Pencipta dan dibantu rekan rekan media yang mengawal setia sehingga membuahkan hasil dan kini impian telah menjadi kenyataan. Saya berterima kasih kepada rekan-rekan Wartawan atas dedikasinya mengawal segala proses pelaksanaan dari awal hingga akhir. Insya Allah kedepannya saya akan terus menjaga jalinan silaturrahmi kepada teman teman Wartawan”, kata Ade Yasin.
Diperoleh keterangan, program pembangunan Bupati Bogor dikenal dengan Panca Program. Program Pancakarsa yakni Bogor membangun, cerdas , sehat, maju dan berkeadaban.
Tiga program menjadi prioritas yakni mewujudkan Kabupaten Bogor termaju, nyaman dan berkeadaban. Mewujudkan Kabupaten Bogor termaju bukan berarti paling sejahtera. Termaju dalam berbagai sektor mulai dari sektor ekonomi, sosial, budaya, alam, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Membangun masyarakatnya hingga infrastruktur yang lebih baik. Menurut Wakil Bupati Iwan Setiawan membangun masyarakat hingga infrastruktur yang lebih baik, masyarakat cerdas, dan terdidik, serta sehat dan sejahtera”.
Selain itu mewujudkan Kabupaten termaju merupakan visi lanjutan Bupati dan Wakil Bupati Bogor sebelumnya, termaju disegala bidang. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor mencapai Rp 7 Trilliun dengan jumlah pendudukan terbesar di Indonesia (5,3 juta jiwa…..red), pelayan publik yang maksimal menjadi poin bahwa Kabupaten Bogor termaju.
Mewujudkan Kabupaten Bogor nyaman tinggal, nyaman berinvestasi, nyaman mengenyam pendidikan, nyaman berbisnis. Untuk mewujudkan kenyamanan berinvestasi dengan mempermudah regulasi baik aturan maupun kepastian hukum. Prioritas ketiga adalah mewujudkan Kabupaten Bogor berkeadaban, dimana pemerintah akan memuliakan agama budaya, lintas agama pelayanan tidak pilih kasih, memuliakan para budayawan, tokoh agama, sebagai indikator terwujudnya Kabupaten Bogor berkeadaban.
Salah satu Program Kabupaten Bogor berkeadaban yakni memberikan bantuan kepada pondok pesantren, gereja, dan ulama, selain itu menghormati budaya dan seniman juga merupakan bentuk keadaban.
Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan tekadnya dalam 100 hari akan berupaya mewujudkan Program beras Bogor yakni adanya Program beras Carita Makmur. Aparat Dinas Pertanian yang terkait telah menyatakan siap mendukung program ini, untuk memenuhi kebutuhan pegawai 5 kg tiap pegawai. Dikabupaten Bogor tercatat 17 ribu pegawai, konon produksi beras dikabupaten Bogor baru menghasilkan 62 persen dari seluruh kebutuhan warga Kabupaten Bogor. Kerjasama antara Dinas Pertanian dan Perusahaan Daerah Pasar Kabupaten Bogor perlu segera diwujudkan.
Bupati Bogor nanpaknya perlu segera mengeluarkan Instruksi Bupati sebagai dasar pijakan bagi Perusahan Pasar dan Dinas Pertanian, sehingga Program beras Bogor Carita Makmur dapat segera diwujudkan.
Berbagai halangan dan rintangan telah dilalui Ade Yasin dalam Pilkada yang yang hasilnya insya Allah berbuah manis, konsolidasi dan penempatan personalia yang tangguh perlu dikerjakan demi keberhasilan seluruh program yang telah direncanakan. Saat nya Ade Yasin dan Iwan Setiawan mencari dan menempatkan orang orang yang professional dan handal dan kompeten dalam bidangnya.
Kebiasaan buruk selama ini menempatkan pejabat secara serabutan hanya karena rajin menyogok harus dibuang jauh jauh dan disingkirkan, karena bukanlah rahasia lagi selama ini orang orang yang berdedikasi tinggi disingkirkan oleh Pejabat Penguasa Kepegawaian Sekretariat Daerah, karena pegawai yang bersangkutan tidak pandai menyogok dan teguh mempertahankan prinsip dan peraturan.
Kita sebut saja dilingkungan Dinas Holtikultura dan Pertanian, penempatan dan pemindahan pejabat dan karyawannya secara serampangan dan semena mena, bahkan ada KKN dengan Pejabat Kepegawaian. Hal ini yang sangat membahayakan dalam pelaksanaan Program Bupati Bogor kedepan, perlu segera dibenahi, mulai dari Pejabat Penguasa Kepegawaian Kabupaten Bogor perlu dicarikan mereka yang betul betul memahami dan ahli dibidangnya.
Selamat kepada Bupati Bogor Ade Yasin dan Wakil Bupati Iwan Setiawan. Kita dukung sepenuhnya dan amankan seluruh program kedepan, Insya Allah berhasil. ***